Beranda Berita Photo 10 Kelurahan Mengalami Kekeringan, Air Bersih di Tangsel Semakin sedikit

10 Kelurahan Mengalami Kekeringan, Air Bersih di Tangsel Semakin sedikit

BERBAGI

Tangerang,Beritatangsel.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan mencatat, wilayah yang mengalami krisis air bersih akibat kemarau berkepanjangan bertambah menjadi 39 titik yang tersebar di 10 kelurahan.

Rinciannya, Kelurahan Setu, Keranggan, Muncul, Jurang Mangu Barat, Buaran, Ciater, Babakan, Kademangan, Pakualam, dan Pakulonan.

Data itu dihimpun BPBD Kota Tangerang Selatan berdasarkan hasil monitoring selama satu bulan, terhitung sejak 14 September 2023 hingga 18 Oktober 2023.

“Ada 2.117 Kepala Keluarga yang terdampak kekeringan,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Tangerang Selatan M Faridzal Gumay saat dikonfirmasi, Kamis (19/10/2023).

BPBD Kota Tangerang telah menyuplai air bersih kepada warga terdampak sejak satu bulan terakhir, yakni:

• Pendistribusian 230.000 liter air bersih dalam periode 14-20 September 2023

• Pendistribusian 111.000 liter air bersih dalam periode 21-27 September 2023

• Pendistribusian 127.700 liter air bersih dalam periode 28 September-1 Oktober 2023

• Pendistribusian 156.600 liter air bersih dalam periode 5-11 Oktober 2023

• Pendistribusian 152.800 liter air bersih dalam periode 12-18 Oktober 2023

“Total air bersih yang sudah didistribusikan mencapai 788.100 liter ke 39 titik wilayah (di 10 kelurahan),” kata Gumay.

Upaya Pemkot Tangsel

Adapun Pemerintah Kota Tangerang Selatan tengah melakukan sejumlah upaya dalam mengatasi krisis air bersih. Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan, penanganan jangka menengah dilakukan dengan membuat sumur artesis.

Sebagai informasi, sumur artesis merupakan sumur yang tidak membutuhkan pompa untuk mengalirkan air ke permukaan tanah. Sebab, sistem kerjanya mengandalkan tekanan dari dalam tanah sehingga air bisa keluar dengan sendirinya.

“(Penanganan) jangka menengahnya, saya minta (Dinas Cipta Karya) survei untuk melakukan pembuatan sumur artetis,” kata Benyamin saat dikonfirmasi, Senin (2/10/2023).

Baca Juga :  Seorang Ibu Rumah Tangga Tewas Tersambar KRL di Tangsel

Menurut Benyamin, air dari sumur artesis akan ditampung terlebih dahulu di toren berkapasitas 20.000 liter kubik. Toren air tersebut juga disiapkan oleh Dinas Cipta Karya.

“Dinas Cipta Karya siap sampai 50 toren, tapi tinggal tergantung kebutuhannya. Itu nanti lagi dilakukan survei. Mulai di bulan ini,” ucap Benyamin.

Benyamin mengatakan, pembuatan artesis diutamakan di wilayah yang mengalami kekeringan. Misalnya, Kelurahan Keranggan, Kecamatan Setu.

Sementara itu, Benyamin mengatakan bahwa untuk penanganan jangka pendek, pihaknya rutin menyuplai air bersih per hari untuk warga yang terdampak kekeringan.

Air bersih yang dikirimkan berasal dari PT Pembangunan Investasi Tangerang Selatan (PITS), selaku induk perusahaan dari badan usaha milik daerah (BUMD) Tangsel. (Red)