Tangerang,Beritatangsel.com – Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya belum memberi jawaban atas tawaran kerja sama pengelolaan sampah dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel). Iti masih ingin mengkaji tawaran perjanjian kerja sama (PKS) ini.
“Belum ada, MoU itu global sama kayak kita ke Sukabumi, ke Serang. Sama seperti dengan lembaga pendidikan atau universitas, disesuaikan dengan kebutuhan kita di sektor pendidikan, misalnya, nanti jika sudah diputuskan baru ditindaklanjuti dengan PKS antarunitnya. Nah ini yang baru terjalin masih pembahasan global ke arah situ (pengelolaan sampah),” ujar Iti, Rabu (4/10/2023).
“Kalaupun berminat, baca dulu surat dari mereka baru kita kaji, kaji juga harus secara komprehensif apa untung rugi, apa dampak dan lainnya,” sambungnya.
Iti tidak ambil pusing atas isu kerja sama pengelolaan sampah antara Lebak dan Tangsel. Apalagi informasi mengenai jumlah sampah yang akan dikirim sebanyak 500 ton dan kerja samanya dimulai pada 2024.
“Rame-rame nggak apa. Sekarang emang lagi rame-ramenya seperti pemilu, apa pun jadi rame, jarum jatuh aja rame. Sekarang lagi rame juga TikTok Shop dihentikan, tinggal kita apresiasi dengan beradaptasi dengan teknologi. Menyikapi berita yang belum tentu kebenarannya menjadi diskursus simpang siur yang memecah belah kita,” tuturnya.
Iti menegaskan kerja sama pengelolaan sampah dengan Tangsel belum diputuskan. Pemkab Lebak ingin ada teknologi yang memadai agar sampah tidak menumpuk dan menimbulkan persoalan baru.
“Iya belum (kerja sama), kita kaji dulu persoalan terima atau tidak. Iya dong (pakai teknologi), harus memberikan dampak buat kita termasuk ke depan apa insentif buat kita,” ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, sampah dari Kota Tangerang Selatan rencananya dibuang ke Kabupaten Lebak. Sekretaris Daerah Lebak Budi Santoso mengatakan kerja sama pengelolaan sampah dari Tangsel masih dalam tahap rencana.
Dia mengatakan sudah dilakukan pertemuan dua kepala daerah. Namun, kata Budi, Pemkab Lebak masih ingin mendalami dan mempertimbangkan tawaran kerja sama tersebut.
“Perlu pembahasan lebih lanjut dan mendalam dengan mempertimbangkan berbagai aspek,” kata Budi , Senin (2/10). (Red)
