Serpong, BT,com – Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Tangerang Selatan pada tahun 2015 ini fokus pada penanganan 22 titik dari 31 blok yang memiliki ratusan tititik rawan banjir di tujuh kecamatan Kota Tangerang selatan hingga tahun 2016 mendatang. Tahun sebelumnya kegiatan serupa juga dilakukan di 12 blok banjir yang ada.
Perbaikan sejumlah blok banjir khususnya lahan resapan seperti setu, danau dan kantong air termasuk saluran air atau drainase menjadi prioritas penangganan, kata Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Tangsel Retno Prawati didampingi Kepala Bagian Sumber Daya Air setempat, Ade S, Kamis (18/6).
“Hasil pemetaan memang ada sekitar 31 blok banjir yang memiliki ratusan titik rawan banjir di Kota Tangsel yang perlu dibenahi atau diperbaiki khususnya saluran air atau drainasenya yang ada,” tuturnya yang mengaku hingga kwartal ke dua diperkirakan perbaikan atau pembenahan sudah tercapai 60 persen dan sekarang terus berjalan.
Kegiatan tersebut memang menjadi skala prioritas antisipasi banjir dikawasan 31 blok banjir, imbuhnya yang mengaku kegiatan pengerukan saluran air, pembuatan saluran air dan pembersihan saluran air menjadi satu program rutin dijajarannya dibantu masyarakat setiap hari Jumat bersih keliling baik saluaran air maupun ke Situ.
Sekarang ini kegiatan pengerukan dengan alat berat masih berlangsung di Kali Serua setelah nanti selesai akan dilanjutkan atau pindah ke Kali Pesanggrahan, kata Ade S untuk penangganan banjir tentunya Kota Tangsel selalalu berkoordinasi dengan wilayah perbatasan seperti Bogor, Depok, Ko Tangerang, Kab. Tangerang dan DKI Jakarta.
Kepala Bagian Sumber Daya Air setempat Ade S menambahkan, tahun lalu ada 12 blok yang ditangani atau diperbaiki seperti Blok Ciater Hulu, Blok Sengkol, kawasan Pasar Jengkol, Blok Sekunder Ciputat, Sekmen Ciputat Hulu, Sekmen Cibenda Hulu dan Hilir, Blok Kedaung Hulu serta Blok Ciputat Hilir.
Ke 12 blok banjir tersebut berada di Kec. Ciputat, Serpong, Setu dan Pamulang yang selama ini menjadi salah satu lokasi pengendalian banjir, katanya yang mengaku kegiatan dilakukan dengan melakukan pengerukan Lumpur dan sampah dengan alat berat agar saat debit air naik tak membuat lingkungan kebanjiran. (Putra)
