PONDOK AREN – Puluhan perguruan silat Betawi yang tergabung dalam “Silahtrahmi Maen Pukul Betawi” (SMPB), menampilkan ketangkasan bermain silat, dalam kesempatan itu juga dimeriahkan dengan tari topeng dan pemberian buku kumpulan pantun Betawi karya Zahruddin Al Batawi, kepada Holid.HL, ketua sanggar Putra Jaya, yang diserahkan oleh H.Ridwan selaku penasehat SMPB, berlangsung dilapangan Voli, Jalan H. Basyir, kelurahan Pondok Kacang Barat, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Minggu siang (21/10). Menurut ketua pelaksana, Rahman dudung didampingi abdulah Ketua karang Taruna Kelurahan Pondok kacang Barat menjelaskan, “ kegiatan ini merupakan kegiatan bulanan, para perguruan silat betawi sejabodetabek, kerjasama dengan Karang Taruna, tujuannya untuk mempererat tali persaudaraan sesama perguruan silat, dilaksanakan secara bergiliran seiap bulan, kali ini hadir sekitar tiga puluh perguruan dari berbagai aliran silat betawi, “ ujarnya. Ketua SMPB, Ahmad Wasi mengatakan, bahwa program ini bertujuan mengolahragakan masyarakat, khususnya terkait pengembangan budaya Betawi, juga pencak silat tradisional Betawi, merupakan salah satu warisan budaya Betawi yang patut dilestarikan dan diberi perhatian. Untuk itu, dirinya berharap, ke depan, silat Betawi dapat menjadi cabang olahraga yang diakui secara internasional. “Saat ini silat Betawi sudah tergabung dalam Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI). Jadi, tidak menutup kemungkinan silat Betawi juga akan dipertandingkan dalam event internasional seperti SEA Games, Kami berharap perhatiannya khususnya kepada pemerintah setempat ” harapnya. Masih kata Ahmad, “ Silaturahmi ini adalah momentum terbaik bagi organisasi Perkumpulan Para Guru Besar Pesilat Betawi untuk meningkatkan komunikasi, koordinasi, persaudaraan dan kebersamaan dan memperluas pergaulan, melestarikan sertamengembangkan Silat Betawi sebagai bagian penting dari budaya Betawi. “ imbuhnya. Senada dengan Ahmad, ketua sanggar Putra Jaya Holid.HL mengatakan, “ Saya berharap silaturahmi yang sudah diselenggarakan beberapa kali setiap bulan ini, ditindaklanjuti untuk lebih memantapkan persaudaraan Betawi yang semakin kokoh melalui seni budaya, kalau bukan orang Betawi yang melestarikan, lalu siapa lagi.” Pungkasnya.(Fajar/beritatangsel.com)
