Beritatangsel.com — Kasus penggerebekan pabrik sabu berskala besar di salah satu apartemen kawasan Cisauk pada 18 Oktober 2025 memicu reaksi keras dari kalangan pemuda setempat. Elemen Pemuda Kecamatan Cisauk menyatakan keprihatinan mendalam dan mengeluarkan Pernyataan Sikap dan Tiga Tuntutan Kritis sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap keamanan wilayah mereka.
Dalam pernyataannya, para pemuda menilai kejadian tersebut sebagai bentuk pengkhianatan terhadap komitmen keamanan lingkungan. Mereka menilai apartemen yang seharusnya menjadi tempat hunian nyaman justru berubah menjadi sarang kejahatan yang memproduksi racun bagi generasi muda.
“Peristiwa ini adalah bukti kegagalan sistem pengawasan kolektif, mulai dari manajemen properti hingga aparat wilayah,” tulis mereka dalam pernyataan tersebut.
Sebagai bentuk sikap konkret, Elemen Pemuda Kecamatan Cisauk mengajukan tiga tuntutan utama:
Audit dan Evaluasi Kinerja Aparatur
Pemuda menuntut audit total terhadap sistem kependudukan, sanksi tegas bagi pihak manajemen apartemen yang lalai, serta evaluasi menyeluruh terhadap aparat terkait. Pemerintah Kecamatan Cisauk juga diminta mengeluarkan surat edaran kepada seluruh kelurahan dan desa untuk melakukan audit data kependudukan di apartemen, kos, dan kontrakan padat penduduk.
Keterlibatan Aktif Aparat Keamanan
Pemuda Cisauk mendesak TNI dan Polri meningkatkan patroli intelijen serta sidak proaktif di kawasan hunian. Selain itu, pemerintah kelurahan/desa juga diminta berperan aktif dalam pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.
Transparansi Data dari Kepolisian
Mereka juga menuntut keterbukaan data dari kepolisian mengenai tingkat kerentanan pemuda Cisauk terhadap penyalahgunaan narkoba, sebagai dasar penyediaan layanan rehabilitasi dan konsultasi gratis.
Dalam penutup pernyataannya, para pemuda memberikan batas waktu 2×24 jam atau hingga Senin, 20 Oktober 2025, bagi aparat dan pemerintah setempat untuk menindaklanjuti tuntutan tersebut. Mereka menegaskan siap melakukan langkah lanjutan berupa aksi damai kolektif apabila tidak ada tanggapan serius.
“Ini bukan hanya soal penegakan hukum, tapi juga tentang menjaga masa depan generasi muda Cisauk,” tegas pernyataan itu.