Beranda Berita Terkini Hari Kemanusiaan Sedunia: Memperkuat Efektivitas Dukungan Bagi Masyarakat Rentan di Indonesia

Hari Kemanusiaan Sedunia: Memperkuat Efektivitas Dukungan Bagi Masyarakat Rentan di Indonesia

BERBAGI

Beritatangselcom — Survei internal Yayasan CARE Peduli (YCP) menunjukkan, kaum perempuan menjadi kelompok kaum rentan yang paling mengalami dampak negatif pandemi Covid-19.

Bonaria Siahaan, CEO Yayasan CARE Peduli menyatakan, “Memasuki tahun kedua pandemi, kerja kemanusiaan kita justru terus bertambah. Gelombang demi gelombang Covid-19 menghadang, sementara bencana alam dan risiko perubahan iklim terhadap kemiskinan dan ketahanan hidup tetap berdatangan. Secara umum, perempuan bernasib lebih buruk daripada laki-laki karena beban tanggung jawab yang meningkat dan berlipat ketika ada pembatasan mobilitas dan kebijakan tinggal di rumah (stay at home) diberlakukan.”

Hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas beban school from home atau sekolah daring jatuh pada perempuan. Temuan Yayasan CARE Peduli, tanggung jawab tambahan dalam mengawasi studi anak-anak di rumah sangat berat bagi perempuan pedesaan atau daerah perkotaan yang miskin, dikarenakan tingkat pendidikan rendah. Kondisi ini pun menimbulkan berbagai masalah baru di dalam keluarga, termasuk tindak kekerasan pada perempuan.

“Beban berlipat juga dialami perempuan hamil karena keterbatasan akses pada layanan kesehatan serta berkurangnya kapasitas rawat inap rumah sakit. Secara mental dan emosional, perempuan hamil dari kelompok rentan dan marjinal seringkali dipenuhi kekhawatiran akan keselamatan janin dan dirinya, apalagi dengan keterbatasan akses informasi yang benar tentang Covid-19 dan keuangan yang semakin menipis. Untuk itulah, setiap program kemanusiaan yang kami jalankan, kami memulainya dengan Rapid Gender Assessment (RGA). ” papar Bonaria.

Di samping pandemi, beragam bencana alam juga tetap terjadi akibat krisis perubahan iklim. Indonesia pun mengalami berbagai bencana alam sepanjang masa pandemi ini. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan pada Januari-Juli 2021 saja ada 1.638 kejadian bencana yang berdampak pada 5,6 juta orang. 499 orang wafat dan 69 hilang akibat banjir, kebakaran hutan dan lahan, longsor, angin puting beliung, maupun gempa. Adapun pada 2020 terjadi 4.650 bencana yang berdampak pada 6,8 juta jiwa, menghilangkan nyawa 418 orang, serta membawa kerugian material yang sangat besar.

Baca Juga :  Anniversary ke 19, Bintang Grup Luncurkan Wakaf Al-Qur'an

Maka dari itu YCP mengajak semua pihak sebagai warga negara untuk mengambil peran penting, pada momentum Hari Kemanusiaan Sedunia ini, Agustus (19/8/2021).

Pertama, kita wajib melaksanakan protokol kesehatan ketat untuk menghindari penularan baik untuk diri kita sendiri maupun orang lain, sehingga dapat menghindarkan terjadinya lonjakan kasus. Kedua, kita perlu lebih peka dan dapat membantu orang terdekat yang memerlukan, baik itu anggota keluarga maupun tetangga di lingkungan sekitar. Ketiga, kita dapat melawan misinformasi dengan membantu memberikan informasi yang benar dan edukasi kepada masyarakat soal pandemi. Keempat, kita bisa memilih berdonasi baik secara langsung kepada yang membutuhkan atau melalui lembaga-lembaga sosial dan kemanusiaan.

YCP berikan bantuan bentuk rasa empati dan mendukung program pemerintah, bentuk bantuan YCP antara lain : Program WASH yang menyediakan materi komunikasi risiko, fasilitas cuci tangan, masker, sabun tangan dan pembersih. Di Majene dan Mamuju paska gempa Palu, YCP membangun kamar mandi khusus ramah perempuan, anak, dan penyandang disabilitas yang berlokasi dekat dari tempat penampungan korban gempa. Program Menjamin Ketahanan Pangan yakni bantuan kepada kelompok rentan dalam bentuk voucher makanan, voucher tunai dan akses ke pertanian dan budidaya ikan air tawar. Ketiga, program Uang untuk Bekerja dan Mata Pencaharian Alternatif, dimana YCP memberikan bantuan kepada masyarakat desa melalui skema cash-for-work yang berfokus pada pembangunan infrastruktur desa di NTT. Di Sukabumi dan Purwakarta, YCP menyediakan modal, pelatihan dan uang tunai bagi pekerja garmen perempuan yang di-PHK untuk membuat pola, memproduksi dan menjual masker ke Dinas Kesehatan Kabupaten setempat dan masyarakat.

Di Serang, YCP menyediakan tenda-tenda bertekanan negatif khusus bagi perempuan terpapar Covid-19 yang sedang hamil dan untuk bersalin di Puskesmas, serta tempat dan kebutuhan isolasi mandiri berbasis masyarakat di desa-desa yang jauh dari jangkauan pelayanan kesehatan. Selain itu, dukungan diberikan dalam bentuk penyaluran paket alat pelindung khusus (APD), vitamin, susu, dan pembersih tangan bagi petugas kesehatan di Puskesmas, serta paket isolasi mandiri berbasis masyarakat utamanya bagi perempuan, lansia, serta anak-anak di desa-desa yang jauh dari jangkauan pelayanan kesehatan.

Baca Juga :  Yayasan Al-Hikma Gelar Wisuda Akbar dan Peresmian Masjid

“Hari Kemanusiaan Sedunia menjadi momentum dan pengingat bagi kita semua bahwa dengan berbagai bencana di tengah pandemi yang menelan banyak korban dan melumpuhkan kehidupan manusia, tanggung jawab memelihara dan menumbuhkan kemanusiaan ada di pundak kita semua, baik secara kolektif maupun individual. Apalagi saat ini dunia memiliki tantangan terkait perubahan iklim yang berdampak pada kemiskinan, Yayasan CARE Peduli turut serta dalam aksi mitigasi risiko dan adaptasi atas perubahan iklim dalam solidaritas untuk masyarakat rentan yang paling membutuhkan.” tutup Bonaria.