Beranda Berita Terkini Polemik Sampah di TPA Rawa Kucing, Formapel : Pemkot Tangerang Harus Tanggung...

Polemik Sampah di TPA Rawa Kucing, Formapel : Pemkot Tangerang Harus Tanggung Jawab Terhadap Dampak Lingkungan

BERBAGI

Kota Tangerang, Beritatangsel.com – Keterbatasan lahan untuk dijadikan tempat pembuangan akhir sampah menjadikan permasalahan sampah akan semakin terus menghantui bagi pemerintah sebagai penanggung jawab.

Problematika itu pun muncul bagi pemerintah Kota Tangerang, beragam upaya pengelolaan untuk menangani sampah yang terus diproduksi oleh masyarakat Kota Tangerang guna mengurangi volume sampah yang masuk ke TPAS Rawa Kucing dirasa belum optimal. Sehingga TPAS Rawa Kucing sebagai tulang punggung masalah persampahan Kota Tangerang perlu penanganan yang lebih serius agar tidak terjadi luapan sampah yang melebihi kapasitas daya tampungnya. Hingga kini hal itu pun masih menjadi polemik bagi pemerintah maupun kalangan aktivis lingkungan hidup yang ada di Kota Tangerang.

Salah satunya Forum Mahasiswa Pecinta Lingkungan (Formapel), Arief Iskandar seorang anggota Formapel mengatakan, penanganan sampah di Kota tangerang tidak hanya mengandalkan pasukan oranye.

Menurutnya, harus melibatkan sinergisme berbagai pihak. Baik mahasiswa seperti kami maupun komunitas, instansi lain yang dapat membantu mengurai permasalahan sampah yang akan terus menjadi problematika pemerintah.

“Sebenarnya ada beberapa masukan dari kami, karena saat waktu lalu kami sudah beraudiensi dengan pak Walikota Tangerang terkait program ulat magot untuk mengurangi sampah organik, walaupun pada akhirnya malah direalisasikan sendiri oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang,” ujar Arief, Jum’at (11/6/2021).

Harapan yang sama tentunya dengan program tersebut dapat mengurangai sampah yang masuk ke TPA Rawa Kucing, Arief mempertanyakan kenapa sekarang ini malah makin numpuk sampah yang ada di TPA Rawa Kucing, seharusnya sampahnya kan berkurang.

“Jadi sinergi dari hulu ke hilir tuh ya mesti benar-benar konsen, bukan hanya seremonial. Ada kan kegiatan di Kota Tangerang cuma seremonial. Paling beberapa waktu kedepan juga sama, artinya kan kegiatan kurang optimal, tidak menghasilkan sesuatu yang signifikan,” tutur Arief

Baca Juga :  Satpol PP Bongkar Lapak PKL di Sepanjang Jalan Siliwangi

Arief menjelaskan sudah saatnya antara pemerintah,mahasiswa maupun aktivis lingkungan, institusi lainnya hingga masyarakat saling bekerjasama untuk menangani permaalahan sampah yang ada di Kota Tangerang saat ini.

Jika seluruh pihak telah bersinergi, mesti menggelar serangkaian kegiatan untuk mengedukasi masyarakat yang masih memiliki keterbatasan informasi dalam pengelolaan sampah. paparnya.

(Farhan)