Beranda Advetorial Rileksasi tahun 2021, Berjuang Melawan Covid-19 Untuk Indonesia Bangkit

Rileksasi tahun 2021, Berjuang Melawan Covid-19 Untuk Indonesia Bangkit

BERBAGI

Beritatangsel.com — Corona Virus atau Covid-19 masih menghantui masyarakat indonesia, mahluk yang tidak terlihat namun meresahkan warga yang akan melaksanakan berbagai macam kegiatan. Diperkirakan virus corona menjadi paling ganapada musim ini, sangat berbahaya dan mencekam nyawa manusia. Tidak hanya yang terpapar dan terdampak virus corona bahkan sudah jutaan orang yang meninggal dunia akibat virus corona tersebut. Mahluk virus corona konon beritanya berasal dari hewan seperti kelelawar, yang awal kali dijumpai di Negara China, hal ini sejak Desember tahun 2019 lalu. Sangat cepat dan dasyat penyebarannya, tidak hanya negara tertentu yang terdampak namun sudah melintasi negara lain. Seperti kita ketahui bahwa mulai memasuki negara Indonesia semenjak akhir Februari tahun 2020. Semua masyarakat Indonesia gelisah, takut, dan panik terutama di ibukota Jakarta. Dikarenakan waktu akhir bulan Februari lalu, sudah ada menelan jiwa manusia yang pertama kalinya di kota Depok.

Menurut Profesor Kate jones dari university college London, ada bukti bahwa kelelawar telah beradaptasi dan mampu memperbaiki DNA mereka karena kebutuhan energi untuk terbang. (Kutipan dari kompas.com, kamis 27 Februari 2002). Hal ini membuat mereka bisa tahan terhadap virus sebelum benar-benar sakit, sehingga tidak ada keraguan bahwa perilaku kelelawar membuat virus bisa tumbuh subur.

Dengan demikian apa yang dikemukakan oleh profesor Kate jones dari college London, mengingatkan untuk hidup lebih bersih baik dari aktifitas apapun terutama terhadap makanan, minuman, buah-buahan, sayur-sayuran, dan lain sebagainya. Dari sisi lain agar hal tersebut menjadi kebiasaan baik di rumah, di jalan, di tempat kerja, dan tempat kegiatan yang lainya. Sehingga dampak dari penularan wabah virus corona bisa diatasi sejak dini, artinya dimulai dari diri sendiri dan keluarga.

Selanjutnya wabah virus Corona tidak hanya berdampak terhadap nyawa manusia, namun di sektor lainpun menjadi hambatan yang paling besar. Seperti sektor UMKM, industrial, pendidikan, pariwisata, dan lain sebagainya. Banyak yang dihadapi seperti penganguran meningkat karena pemutusan hubungan kerja, usaha mengalami penghasilan berkurang, putus sekolah karena faktor biaya. Ini menjadi perhatian pemerintah untuk memberikan dukungan dan bantuan kepada masyarakat Indonesia.

Himbauan pemerintah memberitahukan kepada seluruh masyarakat Indonesia, dengan menerapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), mengikuti protokol kesehatan, jangan keluar rumah, menggunakan masker, menghindari kerumunan. Tidak hanya pemberitahuan dan himbauan, namun pemerintah memberikan bantuan sosial, bantuan UMKM, bantuan kartu pra kerja, dan lain sebagainya. Ini menunjukan bahwa pemerintah sudah bertanggung jawab untuk warganya baik yang di pusat maupun yang di daerah.

Baca Juga :  Walikota Airin Resmikan Rumah Sakit Rujukan Covid Aria Sentra Medika

Dengan demikian dari ulasan diatas, himbauan tersebut agar dijadikan untuk melakukan pencegahan dan mengurangi penularan wabah virus corona, dengan uraian sebagai berikut :

1. Menggunakan Masker :

Menggunakan masker adalah salah satu unsur untuk mengurangi tertularnya Virus corona melalui pernafasan seperti mulut dan hidung. Infeksi Covid-19 sangat cepat menular jika tidak menggunakan masker.

Himbauan pemerintah agar menggunakan masker dengan standar WHO salah satu contohnya masker yang kain berlapis atau masker medis yang 3 lapis, baik keluar rumah, sedang di jalan, dan ditempat kerja.

Penggunaan masker bisa juga dilengkapi dengan face shiled, ini menjadi pencegahan berlapis yang sangat mendukung, penggunaan seperti ini untuk kepentingan pelayanan publik yang bertemu dengan orang secara langsung baik tempat kerja pemerintahan dan non pemerintahan.

2. Mencuci Tangan :

Mencuci tangan adalah kegiatan manusia dengan menggunakan air yang mengalir selama 20 detik, dimanapun dalam kondisi apapun baik keluar rumah atau mau masuk rumah, dan pergi ke suatu tempat diwajibkan mencuci tangan.

Mencuci tangan bisa menggunakan hand wash atau hand soap, sabun biasa, dan menggunakan air biasa juga bisa dilakukan, intinya mencuci tangan dengan air yang mengalir.

Alternatif lain dengan menggunakan hand sanitizer standar WHO ukuran 60 % alkohol, ini menjadi lebih efektif dan efisien serta bisa dikantongi dan di bawah kemana-mana. Terutama yang sedang menikmati perjalanan transpostasi umum seperti di kereta api, pesawat terbang, bis, ojek online, dan lain sebagainya. Hal ini tidak harus mencari air namun langsung menggunakan hand sanitizer tersebut.

3. Menjaga Jarak :

Menjaga jarak adalah dengan menerapkan tidak terjadi saling berdekatan dengan jarak 1 meter serta menghindari dari tempat kerumunan.

Pemerintah sudah menerapkan kegiatan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) artinya semua kegiatan dibatasi baik yang bekerja di perkantoran, usaha di pasar, menjadi peserta didik TK,SD,SMP,SMA, dan Universitas. Semua wajib mengikuti aturan dari pemerintah tersebut.

Baca Juga :  HMB Jakarta Minta KPK dan Polda Turun Gunung Ikut Awasi Dana Rapid Test Corona di Banten

Solusinya adalah WFH (work form home) bagi yang di dunia kerja, ini sangat efektif juga untuk pembatasan karyawan yang bekerja dari rumah, sedangkan sekolah menerapapkan online atau daring dengan belajar dari rumah, dan pasar dengan dibatasi genap ganjil terhadap kegiatan jual beli di pasar tersebut.

Selanjutnya selain protokol kesehatan, yang perlu dihadapi masyarakat Indonesia adalah suatu perilaku dan kesadaran perubahan situasi kebiasaan tidak normal atau kondisi yang tidak semestinya. Sehingga perlu mengikuti tanpa dorongan orang lain atau pemerintah setempat, serta menghadapi transisi new normal yang sebetulnya covid-19 masih tersebar ditengah masyarakat Indonesia. Maka dari itu untuk mengikuti himbauan seperti aman, iman, dan imun.

1. Aman adalah agar masyarakat Indonesia patuh dan taat terhadap himbauan pemerintah, senantiasa menerapkan protokol kesehatan tetap menggunakan masker dan bisa dilengkapi dengan fice shield, menjaga jarak, menjauhi dari kerumunan, mencuci tangan dengan air yang mengalir bisa menggunakan hand wash atau hand soap, membawa hand sanitizer atau tetap sering mencuci tangan dengan air.

Fenomena yang terjadi adalah masih banyak masyarakat yang tidak menerapkan protokol kesehatan, kesadaran rasa aman ditengah pendemi covid-19 masih belum sepenuhnya menjadi perhatian pribadi seperti kurang disiplin dalam penggunaan masker (masker tidak digunakan dengan baik, tidak menggunakan masker, dan lain sebagainya), masih tetap di tengah keramaian seperti saat kuliner atau makan-makan, wisata atau jalan-jalan, shoping atau belanja ditengah keramaian, dan lainnya.

2. Iman adalah agar seluruh masyarakat Indonesia tetap berdo,a kepada tuhan yang maha esa. Dengan harapan pendemi covid-19 segera berakhir serta bebas dari penularan yang berdampak kepada nyawa manusia. Walaupun masyarakat yang terkena dampak covid-19 sehingga banyak yang meninggal dunia, semoga diberikan ketabahan keluarga yang ditinggalkan dan saudara kita yang meninggal karena covid-19 diterima disisi Allah SWT.

Sedangkan saudara kita yang mengalami orang dalam pengawasan (ODP), orang tanpa gejala (OTG), orang sedang penyembuhan covid-19, orang yang sedang melaksanakan isolasi di rumah sakit atau isolasi mandiri, dan yang sedang melaksanakan aktifitas di rumah . Semoga selalu berdo,a juga serta meningkatkan iman dan taqwa.

3. Imun adalah agar masyarakat Indonesia meningkatkan imunitas tubuh untuk menjadi sehat dan bugar serta hati dan pikiran membawa hal yang positif, meskipun covid-19 masih ada disekitar kita semua.

Baca Juga :  Wali Kota Tangsel Apresiasi Kinerja Kader Kesehatan Tangani Covid-19

Menjaga imunitas tubuh bisa dengan cara makan yang bergizi dan berkualitas, pikiran positif dan hati selalu senang, minum vitamin sesering mungkin, olahraga rutin dan teratur, istirahat yang cukup, dan lain sebaginya.

Dengan demikian dari pembahasan diatas, selain protokol kesehatan, aman, iman, imun, dan perilaku kebiasaan masyarakat Indonesia. Pemerintah menghimbau sebagai unsur pendukung dari pencegahan penularan covid-19 dengan mengikuti test pendeteksi awal virus corona. Hal ini dilakukan di rumah sakit yang menyediakan fasilitas test corona, seperti sherology, rapit test, swab test, swab antigen, dan akan disediakan juga vaksin oleh pemerintah yang sedang berjalan di periode desember tahun 2020.

Dari penjelasan diatas dapat diberikan kesimpulan, dengan tujuan untuk penanggulangan dan pencegahan dampak dari pendemi covid-19.

1. Masyarakat Indonesia :

Semoga tetap mematuhi segala himbauan pemerintah seperti yang dijelaskan diatas diantaranya protokol kesehatan, tetap aman, menjalankan iman, dan menjaga stabilitas imun tubuh. Senantiasa ini bisa menjadi komitmen, konsisten, dan patuh terhadap aturan pemerintah tersebut.

2. Pemerintah Indonesia :

Tetap melakukan pengawasan dan evaluasi serta bertindak tegas terhadap pelanggaran protokol kesehatan. Begitu besar harapan masyarakat kepada pemerintah untuk bertindak adil dan diberikan sanksi bagi yang tidak mengikuti aturan protokol kesehatan. Terutama tempat umum, industrial, pariwisata, UMKM, bidang pekerjaan baik swasta maupun pemerintahan, dan kegiatan lainya.

3. Perilaku Kebiasaan :

Tingkatkan kesadaran dan disiplin yang tinggi terkait mengikuti semua proses aturan protokol kesehatan baik masyarakat Indonesia, pemerintahan dan semua mahluk sosial yang hidup diatas bumi ini. Artinya setiap manusia harus ikut serta dalam penanggulangan dan pencegahan Covid-19.

Tanpa kesadaran yang tinggi setiap aturan tentunya tidak diterapkan dengan baik. Terutama dalam situasi tidak normal, transisi new normal, perpanjangan PSBB, melengkapi hasil test corona (rapit test, swab test, antigen, sampai dengan vaksin), dan lain sebagainya.

Demikian dari uraian diatas, semoga bisa mewujudkan menjadi Indonesia bangkit dan berkembang dalam situasi pendemi covid-19. jika ada kekeliruan mohon dimaklumi. Salam Indonesia Bangkit…

Penulis : Noto Susanto, SE, MM, CSTMI, CPHCM, CNHRP, CHLP, CPS. (Dosen Universitas Pamulang)