Beranda Berita Terkini Keluh Kesah Dalam Cerita Mahasiswa Tinggat Akhir Selesaikan Skripsi di Tengah Pandemi...

Keluh Kesah Dalam Cerita Mahasiswa Tinggat Akhir Selesaikan Skripsi di Tengah Pandemi Covid-19

BERBAGI

Kota Tangerang, Beritatangsel.com – Dalam situasi pandemi covid-19, tugas akhir skripsi tak jarang jadi pembicaraan bagi setiap mahasiswa. Dalam mengerjakan skripsi yang menguras waktu, tenaga, biaya, dan pikiran membuat mahasiswa segera menyelesaikannya.

Lalu bagaimana jika mengerjakan skripsi di tengah situasi pembatasan fisik (physical distancing) lantaran wabah pandemi covid-19 saat ini?

Wartawan Beritatangsel.com mewawancarai mahasiswa tingkat akhir di salah satu kampus yang berada di Kota Tangerang yaitu Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Yuppentek Tangerang untuk berbagi kisah penyusunan skripsi di tengah wabah covid-19 saat ini, pada Senin (7/12/20).

Chandra Andy Prasetyo, atau akrab disapa Mas Chandra, pria kelahiran Kota Tangerang ini jurusan Administrasi Bisnis (A.BI) di STISIP Yuppentek, saat ini sedang mengerjakan tugas akhir tentang Kebijakan Manajemen terhadap Kebudayaan Kerja Karyawan di salah satu perusahaan di Kota Tangerang.

Dalam situasi darurat covid-19, ia mesti melakukan segala aktivitas kuliah dan bimbingan skripsi secara online/langsung dalam beberapa pertemuan saja.

Seluruh persiapan skripsinya saat ini telah memasuki tahap pengambilan data. Namun, situasi corona mengharuskan ia mengubah metode pengambilan data yang awalnya survei primer menjadi studi literatur karena mengikuti imbauan kampus.

“Rencana awalnya adalah setelah dasar teorinya mantap kemudian selesai dengan analisis spasial, saya bakal melakukan triangulasi data, yaitu dengan survei primer ke lokasi yang keluar di hasil penelitian. Selain itu, juga mau melakukan wawancara ke beberapa stakeholders terkait baik pimpinan perusahaan maupun pegawainya” ujar Mas Chandra saat diwawancarai oleh Beritatangsel.com.

Pengubahan lingkup pengerjaan tugas akhir tersebut di STISIP Yuppentek adalah bentuk respon untuk menjamin keamanan mahasiswa di situasi pandemi covid-19 saat ini. Dengan demikian, persiapan skripsi yang Chandra lakukan menjadi agak kacau.

Baca Juga :  Launching MPHD, Pemkot Tangerang Tingkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi

“Dukanya adalah jadi agak kacau semua persiapan yang sudah dilakukan untuk pengambilan data. Mau tak mau survei primer mesti dihilangkan atau diubah caranya biar bisa aman dan tak mesti keluar rumah,” ujarnya.

Hambatan lainnya yang ia rasakan adalah pencarian data untuk analisis. Ia menyebutkan data untuk bahan analisis yang biasanya diperoleh di perusahaan terkait sulit untuk diakses.

“Karena gak cuma banyak yang bentuknya hard copy, data soft copy pun banyak yang lokasi penyimpanannya di perusahaan tempat penelitiannya. Mesti kerja pintar sih di kondisi seperti ini dan selalu berusaha mengomunikasikan hambatan ke dosen pembimbing, biar sama-sama ada jalan keluarnya dan jadinya bisa meminimalisir kerugian,” kata Chandra.

Ia mengatakan networking dalam kondisi saat ini menjadi sangat berguna untuk mendapatkan data pendukung skripsinya.

Menurutnya, hal terpenting dan memudahkan mahasiswa untuk mengerjakan skripsi saat ini yaitu komunikasi dan transparansi karena ada beberapa teman saya yang penelitiannya di dinas dan agak sulit mendapatkan data untuk skripsinya, jadi menurut saya hal terpenting pemerintah dalam data dan keaktifannya dalam mengunggah data ke website sehingga bisa diakses publik.

“Karena sebagai mahasiswa pasti ada waktu di mana kita membutuhkan itu, salah satunya kaya sekarang. Saya dan teman-teman saya yang seharusnya kita sudah ada dalam periode kemudahan mengakses data,” ujar Chandra.

Meskipun demikian, ia mengapresisi STISIP Yuppentek lantaran pihak kampus bisa memahami kondisi yang terjadi saat ini dan mengambil langkah strategis. Ia tak menampik ada beberapa kenyataan pahit yang mesti ia telan dalam penyusunan skripsinya.

“51 persen (yakin lulus semester ini) kalau data-datanya dapat,” tambah Chandra. (A. Farhan)