Beranda Advetorial Konyol, Timses Muhamad-Saras Usir Anggota Bawaslu Tangsel Saat Deklarasi

Konyol, Timses Muhamad-Saras Usir Anggota Bawaslu Tangsel Saat Deklarasi

BERBAGI

BERITATANGSEL.COM,- Fadel Galih, Pengawas Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Tangerang Selatan, mengalami perbuatan tidak menyenangkan oleh oknum panitia acara Deklarasi Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Muhamad-Rahayu Saraswati di Resto Kampoeng Anggrek, Rawa Buntu, Selasa (18/08).

Fadel mengaku, saat acara berlangsung dirinya sempat mengambil gambar video dan foto dalam kegiatan deklarasi yang dihadiri Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani dan petinggi sejumlah partai pengusung.

“Diminta keluar sama dua orang yang ada di dalam ruangan acara deklarasi, terus ditarik suruh keluar. Katanya engga boleh ambil gambar,” kata Fadel Galih di Resto Kampoeng Anggrek, Rawa Buntu, Selasa (18/08).

Sementara Mita, saksi di lokasi mengaku melihat penarikan oleh oknum yang mengaku panitia tersebut. Saat itu, kata Mita, Fadel sedang melakukan perekaman video dan photo dengan menggunakan kamera handphone.

“Tiba-tiba dua orang pria mendekati dan menarik Fadel dari area deklarasi. Saya melihat dia memang ditarik,” kata dia.

Sementara Fadel pada saat kejadian tersebut, juga mengakui kalau dirinya telah memperkenalkan identitasnya sebagai petugas pengawas Bawaslu. “Saya gantungkan ID saya, saya bilang juga dari Bawaslu dan ada surat tugasnya juga,” kata Fadel.

Ketua Pelaksana kegiatan yang juga Sekjen Gerindra Kota Tangsel, Yudi Budi Wibowo, mengaku bila yang menarik anggota Bawaslu bukanlah dari Gerindra ataupun panitia.

“Kalau panitia atau Gerindra, pasti pakai kemeja putih, celana cream. Dipastikan yang melakukan itu bukanlah panitia ataupun Gerindra,” kata dia.

Dia malah menuding kalau ada oknum tidak bertanggungjawab yang sengaja ingin merusak acara deklarasi Muhamad-Saras, maupun hubungan antara Bawaslu dan partai pengusung.

Yudi memastikan, bila Gerindra sudah melakukan kordinasi ke Bawaslu, KPU, kepolisian untuk penyelenggaraan acara deklarasi.

“Kami tidak keberatan bila ada petugas (Bawaslu) yang datang, kami menerima dengan terbuka,” katanya. (SUHU)