Serpong, Beritatangsel.com – Kelurahan Serpong Kecamatan Serpong Kota Tangsel, bertindak sebagai penyelenggara kegiatan Musyawrah Rencana Bembangunan ( Musrenbang). Yang berlangsung aula, selasa pagi ( 4/1/2020).
Nampak hadir di acara Musrenbang diantaranya Lurah Serpong Solihin, selaku tuan rumah, Sekcam H. M. Supriyadi, BPPEDA, Binamas, Babinsa, RW, RT, Kader PKK, Karang taruna, LPM, serta tokoh masyrakat.
Di Musrenbang Kelurahan Serpong sama sekali tidak dihadiri anggota DPRD. Kota Tangsel, setelah awak media mencoba konfirmasi kesalah satu anggota Dewan dafil Serpong dan Setu, terkait tidak hadirnya anggota dewan di Musrenbang Kelurahan Serpong, karena setiap hari selasa Setiap anggota Dewan ada schedule kunjungan kerja, jadi bentrok mohon maaf tidak bisa menghadiri, jelasnya.
Lurah Serpong Solihin SE, dalam sambutannya mengapresiasi pada peserta undangan Musrenbang untuk mewakili wilayah masing- masing.
Silahkan peserta membentuk kelompok untuk berdiskusi atau bermusywarah untuk mengajukan ajuan yang sekala prioritas, baik Insfraktuktur, Kesehatan, Pendidikan ataupun memberdayaan. yang tentunya bermanfaat dan bisa dinikmati oleh masyrakat. Terang Pak Lurah.
Lurah Solihin, menghimbau pada masyrakat ketika membangun Fasum atau Fasos harus bisa dicermati latar belakang pemilik tanahnya, apakah tanah ini aset pemerintah atau bukan atau sebaiknya bertanya pada pihak kami ( Kelurahan). terkait dengan keberadaan tanah yang akan di bangun untuk menghidari hal yang tidak di inginkan tegasnya.
Pak lurah juga menyoroti permasalahan krusial diwilayahnya yakni kemacetan di pasar serpong, tentunya kami sudah bekerja makasimal untuk mengatasi kemacetan, salah satu penyebabnya pengendara yang tidak bisa tertib seperti hal nya angkot yang ngetem dekat rel kereta api dan solusi lain di bangun jalan layang untuk mengatasi macet, tutupnya.
” Sementara Sekcam Kecamatan Serpong H. M Supriyadi, dalam sambutan singkatnya mempertegas kalau Musrenbang ini sama dengan musrenbang sebelumnya, pertama jalurnya dari pra Musrenbang tingkat RW, kemudian tingkat Kelurahan, Kecamatan, dan tingkat Kota Tangsel. Mengenai mekanismenya atau aturannya sama, tinggal bagai mana kita-nya harus bisa mengajukan prioritas yang lebih utama itu apa,? misalkan jalan lingkunganya rusak ajukan di sekala prioritas atau urgen ( F. 1). yang memang betul- betul ajuannya bisa dibutuhkan oleh masyrakat.
Pastinya Masyrakat sudah tahu bahwa Pasar Serpong menjadi titik macet luar biasa, betul seperti pak lurah katakan pihak kami ( Pemerinthan ) sudah berkoordinasi dengan dinas terkait, dan Alhamdulillah pedagang kaki lima yang biasa berjualan dibahu jalan sudah tidak ada lagi. Setiap hari Sat Pol PP siap siaga, ujarnya.
Bisa saja kedepannya di bangun Flyover, untuk atasi permasalahan macet di pasar serpong ini, jelas pemerintah akan mencarikan solusi yang terbaik dan masyrakat juga harus tertib berkendara, tutur Pak Sekcam yang bersahaja ini. (Anto)
