Beranda Berita Terkini Hadiri Festival Kopi di BSD, Begini Kata Wakil Walikota Benyamin Davnie

Hadiri Festival Kopi di BSD, Begini Kata Wakil Walikota Benyamin Davnie

BERBAGI
Benyamin Davnie menghadiri Festival Kopi yang diselenggerakan oleh Dinas Pariwisata Tangsel pada 28 September 2019 di BSD, Serpong, Tangsel.

SERPONG, BERITATANGSEL.COM – Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Benyamin Davnie menghadiri Festival Kopi yang diselenggerakan oleh Dinas Pariwisata Tangsel pada 28 September 2019 di BSD, Serpong, Tangsel.

Menurut Benyamin, Kota Tangsel memiliki fungsi perdagangan dan jasa, dimana fungsi ini akan terus menjadi unggulan Tangsel. Oleh karena itu Dinas Pariwisata akan menjadi leader kedepan.

“Bagaimana menghadirkan pertemuan antara penjual dan pembeli atau produsen dan konsumen melalui berbagai macam strategi yang kita keembangkan. Festival Kopi merupakan awal bagi kita, bahwa di dalam Festival Kopi ini dihadirkan semua kuliner di Tangsel,” jelasnya.

Menguasai pasar dalam negeri atau pasar Tangsel sangat kompetitif. Karena daya beli pasar Tangsel ini tinggi. Saat ini Tangsel dihuni oleh 1.6 juta penduduk dengan komposisi 73 persen usia produktif antara 15-64 tahun, yang mana mereka memiliki daya beli yang sangat baik.

“Pemkot dan stakeholder para pelaku usaha mau menghadirkan apa pada pembeli. Apa yang bisa kita hadirkan kepada orang-orang yang siap membeli ini. Jika mereka belanja di Tangsel karena penjual menghadirkan komoditi yang dikuasai mereka maka mereka tidam akan pergi ke luar daerah lain,” beber Benyamin.

Indikatormya bagi Pemkot Tangsel adalah pajak restoran sangat besar, ketiga terbesar diantara pajak lainnya. Artinya kalau pajaknya masuk ke pemkot saja besar, maka berapa uang yang beredar disitu. Tinggal generasi muda melakukan kolaborasi untuk menghasilkan sesuatu yang disukai pembeli.

“Festival ini sebagai upaya kita untuk lebih mendekatkan antara produsen dengan konsumen. Kita tidak bisa sekali mengundang calon pembeli. Ini salah satu upaya kita bagaimaa mempertemukan dua wilayah yaitu wilayah tradisional dan online,” jelasnya.

Festival Kopi ini mendorong petani kopi memiliki harga yang baik dan prosesnya panjang mulai dari petani hingga menjadi segelas kopi yang siap diminum. Banyak tenaga yang diserap.

Baca Juga :  Pantau Penyemprotan Cairan Disenfektan di Stasiun Rawa Buntu, Begini Kata Airin

“Baru disini saya mendengar ada sekolah kopi. Barista-barista akan dihadirkan karena hangout dan ada kopi di dalamnya itu adalah lifestyle. Bagaiman tempat ini bisa menjadi lokasi hangout para pemuda. Mari kita semarakan Festival Kopi,” paparnya. (RED/HUMAS-KOMINFO)