Beranda Berita Photo Badan Eksekutif Mahasiswa UI Dikritik Telah Mandul Fungsi Sosial Kontrolnya

Badan Eksekutif Mahasiswa UI Dikritik Telah Mandul Fungsi Sosial Kontrolnya

BERBAGI

Beritatangsel.com – Prihatin dengan peranan dan fungsi kontrol sosialnya yang saat ini telah mandul, Arief Munandar selaku pengamat sosial politik yang juga alumni jaket Kuning Universitas Indonesia (UI) mempertanyakan dan mengkritik hilangnya kepekaan serta fungsi sosial kontrol dari para pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM UI) di tengah kondisi kehidupan bangsa yang sedang terpuruk ke titik nadirnya pasca Pemilu 17 April 2019, yang merupakan Pemilu paling kisruh dan paling jorok sepanjang usia Republik ini. Demikian Press rilis yang diterima Beritatangsel.com – pada Kamis (02/5/19) malam.

Arief Munandar menuding BEM Mahasiswa kampus perjuangan UI telah buta mata hatinya, tuli serta bisu. Bahkan Arief menduga BEM Mahasiswa UI hati nuraninya saat ini sudah mati. Dugaan kecurangan yang masif dan sistemik sudah mengoyak hingga compang-camping kepercayaan rakyat terhadap penyelenggaraan Pemilu 17 April 2019 yang lalu.

“Pengerahan berbagai institusi yang sejatinya merupakan pelayan seluruh rakyat, untuk mengamankan kemenangan Pertahanan, sudah sedemikian terang-benderang, sehingga menyesakkan dada dan mencekik kesadaran anak-anak bangsa yang masih berusaha menjaga akal sehat mereka,” tuturnya.

Arief menambahkan bahwa manuver para pejabat publik yang khianat dan politisi busuk, sudah melampaui derajat yang paling menjijikkan, dan melibas habis nalar kolektif masyarakat. Dirinya mempertanyakan kemana pengamalan dari salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi para mahasiswa BEM UI yaitu Pengabdian Kepada Masyarakat.

“Lupakah kalian wahai BEM UI, bahwa almamater di mana kalian bernaung itu memiliki sejarah yang sangat heroik dalam melawan rezim-rezim otoriter tahun 1965, 1978 serta tahun 1998 dan juga menyandang nama besar bangsa yang harus dijaga kehormatan dan kemuliaannya,” tandas Arief Munandar.

Arief mengingatkan bahwa Mahasiswa dan BEM UI itu punya slogan Veritas, Probitas serta Iustisia. Akan tetapi mengapa BEM dan Mahasiswa UI saat ini diam saja ketika kebenaran, kejujuran dan keadilan diperkosa dan dihinakan dalam momen terpenting dari siklus kehidupan NKRI sebagai negara yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat.

Baca Juga :  Viral Di Media Sosial Surat Pengaduan Warga Pondok Aren Keluhkan Aksi Premanisme

“Mengapa tidak ada teriakan keras dari BEM UI terhadap polah penguasa yang memamerkan kedurjanaannya yang jelas melampaui batas. Kemana peran BEM UI sebagai lokomotif gerakan Mahasiswa Indonesia yang semestinya meresonansikan jeritan rakyat yang merindukan keadilan dan perubahan,” tanyanya.

Dirinya mengingatkan apakah nanti BEM UI tidak malu jika jika akhirnya kaum “emak-emak” dan rakyat jelata yang harusnya kalian bela, kemudian berbaris turun ke jalan, untuk meneriakkan sendiri kegetiran, kegeraman dan kemarahan atas suara hati dan rasa keadilan mereka yang dirampas penguasa.

“Kemana hilangnya gelora teriakan “Hidup Mahasiswa, hidup rakyat Indonesia dari para Mahasiswa dan BEM UI. Apakah memang sekarang suara para mahasiswa Indonesia khususnya suara BEM UI sudah dibeli oleh penguasa, ataukah nyali kalian yang sudah dikebiri oleh rasa takut terhadap risiko perjuangan. Biarlah waktu yang akan menjawab, dan sejarah yang akan mencatatnya,” pungkasnya. (Simon)