Beranda Opini & Tokoh Tsunami Selat Sunda: Pemerintah Jangan Tutup Mata

Tsunami Selat Sunda: Pemerintah Jangan Tutup Mata

BERBAGI

BERITATANGSEL.COM (Opini),- Pada tanggal 22 Desember 2018, peristiwa tsunami yang di sebabkan oleh letusan gunung anak Krakatau di Selat Sunda menghantam daerah pesisir Banten dan Lampung, Indonesia. Tsunami yang menyapu pesisir Banten, mengakibatkan ekonomi di Banten Kolep. Masyarakat yang terkena bencana banyak yang kehilangan matapencahariannya, khusunya yang mengorientasikan kelautan seperti wisata dan nelayan.

“Sampai hari ini, 437 jiwa meninggal dunia. 426 sudah dimakamkan, sementara 9 jenazah belum teridentifikasi. Selain itu, 14.059 orang mengalami luka-luka, 16 orang hilang, dan 33.721 mengungsi”, (detiknews, Senin, 31 Desember 2018, 15.00 WIB)

Tidak hanya itu, jumlah bangunan rusak terus mengalami kenaikan. Bangunan tersebut di antaranya 2.752 rumah dan 92 penginapan atau warung. Alat transportasi sebanyak 510 perahu dan kapal, 147 kendaraan, serta dua fasilitas dermaga dan shelter juga mengalami kerusakan. (detiknews, Senin 31 Desember 2018, 15.00 WIB)

Peristiwa ini sangat mengejutkan bagi Indonesia, bukan hanya hilangnya nyawa korban, tsunami Selat Sunda juga mengakibatkan bangunan dan sektor pertanian, perikanan dan wisata hancur. Penanganan pemerintah Indonesia juga tidak matang ketika membuat alat pendeteksi tsunami di Pandeglang, sehingga pendeteksi tsunami yang di pasang tidak beroperasi.

Selanjutnya, dapat kemungkinan lonjakan anggaran biaya rekonstruksi dan melemahnya industri pariwisata yang sangat penting bagi Indonesia. Tambah lagi, tempat wisata dan perhotelan yang di gusur tsunami Selat Sunda, mengakibatkan ekonomi di Banten sangat berkurang.

Menurut Kementerian Pariwisata,  Penghasilan devisa dari wisatawan, diperkirakan mencapai 20 miliar Dolar AS tahun ini, naik dari 15 miliar Dolar AS pada tahun 2017.

Dan juga, Presiden Indonesia Jokowidodo selama ini mengandalkan sektor pariwisata dan perjalanan, yang mendongkrak sekitar 5 persen pertumbuhan ekonomi, sebagai cara untuk menopang pendapatan Dolar AS di Indonesia dalam pertempuran untuk mempertahankan mata uang negara yang merosot ke titik terendah sejak krisis keuangan Asia akhir tahun 1990-an.

Baca Juga :  Aksi Vandalisme di Tangsel Bikin Resah, Awas Pelaku Bisa di Pidana

Sampai saat ini, masyarakat Banten yang terkena tsunami Selat Sunda mengalami kolep terhadap ekonomi. Saya berharap Pemerintah Indonesia, seperti Kementrian Perhubungan, Kementrian Kelautan dan Perikanan, Kementrian Pariwisata, dan Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, segera mengambil sikap secara maksimal untuk merekonstruksi pembangunan di Banten. (Admin)

Penulis: Muhammad Fahri (Aray)

Penulis Adalah Pengus HMI Komisariat Adab dan Humaniora Cabang Ciputat. periode 2018-2019