Tangerang, Beritatangsel.com – Dara cantik kelahiran Tangerang, Banten 30 April 1999, Rajiah Salsabillah, memiliki segudang prestasi. Memulai debutnya di kejuaraan nasional (Kejurnas) Surabaya Cup 2015, ia menempati peringkat 11.
Di tahun yang sama, ia tampil di Kejurnas Yogyakarta. Sayangnya, peringkatnya melorot ke urutan 16. Tak patah semangat, Rajiah kembali menempa kemampuannya pada kejuaraan di Jakarta Utara. Kali ini ia membuktikan kualitasnya sebagai atlet panjat tebing nomor kecepatan yang mumpuni.
Hasilnya, dua medali emas dari nomor speed klasik umum putri dan speed klasik youth A putri,l sukses disabet. Setahun kemudian, mahasiswa Universitas Budi Luhur itu kembali mengukir prestasi tepatnya di Kejuaraan Sawah Lunto Wall Climbing, Sumatra Barat, ia menjadi kampiun di nomor speed klasik perorangan putri.
Prestasinya berlanjut di Cianjur, Jawa Barat dengan mengunci medali emas di nomor speed klasik perseorangan putri, masih di tahun yang sama . Berjaya di tingkat nasional, Rajiah mencoba peruntungan di level internasional. Remaja lulusan SMKN 9 Kota Tangerang itu berlaga di ajang Asian Championship 2017 di Iran.
Rajiah mengaku dari semua event yang diikuti terutama di internasional, event di Iran memiliki tersendiri baginya.
“Karena dapet medali pertama (di event internasional),” cetusnya.
Perkenalan Rajiah dengan panjat tebing dimulai saat usianya masih 14 tahun. Sang kak yang juga seorang atlet memperkenalkan dirinya pada olahraga ekstrem itu pada 2013.
“Awal suka panjat tebing karena senang lihat kakak. Tiap lomba pasti bawa piala. Terus pingin coba kayak kakak dan pulang bawa piala,” pungkasnya.
Sebelumnya, pertandingan yang digelar pada Senin malam (27/8/2018), di Jakabaring Sport City Palembang, Tim Indonesia 1 wanita yang diisi oleh Aries Susanti, Puji Lestari, Rajiah Salsabillah dan Fitriani berhasil menyumbangkan medali emas melalui cabang olahraga Sport Climbing (panjat tebing) dari nomor Women’s Speed Relay setelah mereka sukses mengalahkan tim Cina 1 di babak final yang di perkuat oleh Di Nu, Lijuan Deng, dan Xuhua Pan.
