Beranda Berita Photo Warga Bukit Pamulang Indah Optimis Jadi Percontohan Program 3 K

Warga Bukit Pamulang Indah Optimis Jadi Percontohan Program 3 K

BERBAGI

Pamulang, Beritatangsel.com – Pasca diresmikan kepanitiaan dalam program Keamanan, Kebersihan dan Keindahan (3K)  pada awal Mei 2018 lalu oleh Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie, yang diinisiasikan oleh lima Rukun Warga (RW) terkait diantaranya, RW 5, 9, 13, 4 dan 10 terus melakukan aksinya terutama dalam bidang keamanan. Kamis (31/5/2018) lalu.

Dilatarbelakangi wilayah yang kerap menjadi target kejahatan, terutama kejahatan maling motor, begal, hingga kekhawatiran rawannya jadi persinggahan kelompok garis keras teroris, warga semakin optimis program 3 K ini berjalan sesuai yang direncanakan.

Seperti yang diutarakan oleh ketua keamanan terintegrasi 5 RW dari 2 wilayah kelurahan, yakni Pamulang Barat dan juga Pamulang Timur, Muhammad Firdaus Hidayatullah mengatakan faktor suksesi dari program keamanan adalah Technologi.

“Kami disini mengambil kesimpulan bahwa faktor kesuksesan dalam program ini lebih berat kepada menjaga kondusifitas, faktor keamanan disini saya rasa sudah cukup mumpuni, dengan dibantu 18 unit CCTV di setiap pintu masuk dan juga pintu alternatif, yang nanti dapat digunakan sebagai alat bukti yang sangat dibutuhkan oleh aparat kepolisian guna mengungkap kejahatan yang terjadi di wilayah BPI, artinya setiap tamu yang datang telah terpantau wajahnya, ” ujar Firdaus, yang juga menjabat sebagai ketua RT 05 kepada Beritatangsel.com

Firdaus juga menambahkan bahwa program 3K ini akan terus di jalani bukan sekedar sebagai program musiman seperti tahun-tahun sebelumnya, pasalnya program tersebut telah membuahkan hasil yang signifikan.

“Memang biasanya program ini dicanangkan ketika musim mudik di hari menjelang lebaran Idul Fitri, dikhususkan untuk pantauan kepada rumah-rumah yang ditinggal pemiliknya dalam keadaan kosong. Tapi hasil kesepakatan dari 5 RW disini akan terus dijalankan, bahkan lebih gencar lagi, masalah penting di BPI ini ada 2, banjir dan juga keamanan, paling yang bisa kami perbuat adalah mengantisipasi keamanannya saja, karena kalau masalah banjir tambah luas cakupannya, ” tambahnya.

Baca Juga :  Pencegahan Kelahiran Prematur

Senada dengan Firdaus, Humas BPI, H. Imam Indrayanto juga menjelaskan sempat ada pro dan kontra, namun semuanya kembali berjalan normal.

“Selain CCTV, kami juga sepakat membuat 1 Pos lagi. Lalu juga pembuatan portal, dan pemberlakuan jam-jam ditiap batas-batas wilayah. Dan warga di luar BPI juga kami berikan kunci kepada ketua wilayah, selain itu pos ini juga dijaga oleh satpam, hanya 5 jam pada jam rawan. Portal ditutup pada pukul 00.00 WIB, dan dibuka kembali pada pukul 05.00 WIB. Hanya saja disaat wara wiri, warga luar lebih diperketat dan harus melewati kawalan satpam terlebih dahulu, itu buat data kami saja sih, agar semua jelas, dan kami bisa pelajari kultur dengan semestinya, karena sebelum program ini berjalan, kami sudah mensosialisasikan dan mendiskusikannya terlebih dahulu dengan semua pihak, bahkan itu diaplikasikan di spanduk yang kami pampang di semua akses masuk, ” tutupnya. (Adt)