Beranda Berita Terkini Hypno Parenting Perlukah ?

[Opini] Hypno Parenting Perlukah ?

BERBAGI

Oleh : Denok Sunarsi, S.Pd., M.M., CHt.

Dalam mendidik anak, orang tua tentulah menginginkan yang terbaik, salah satu contoh orang tua ingin anaknya pintar, cerdas, berprestasi, baik, patuh, sopan, dan lain sebagainya.

Tetapi kadang kala orang tua terbentur dengan sikap anak yang sulit diatur, nakal, dan semacamnya walaupun pada dasarnya tidak ada anak yang nakal, mereka hanya mencontoh apa yang dilakukan orang-orang disekitar nya terutama orang tuanya.

Hypno parenting adalah suatu teknik pola asuh anak melalui alam bawah sadar nya, orang tua dapat menerapkan pola asuh melalui alam bawah sadar anak tanpa paksaan.
Tindakan dan tingkah laku anak, terutama balita sangat dipengaruhi oleh alam bawah sadarnya. Mereka akan dengan cepat merespon perilaku, sikap dan ucapan orang terdekat mereka, dalam hal ini orang tuanya sebagai orang yang paling dekat dengan anak sebagai seorang individu (Orang tua sebagai role model).

Hypno parenting adalah salah satu “program” penerapan sugesti positif terhadap anak, dengan tujuan menanamkan sifat dan perilaku anak melalui alam bawah sadar nya. Sebelum melakukan hypno parenting ada baiknya orang tua mengenali watak atau sifat anaknya, sehingga pada saat melakukan hypno parenting tidak bertentangan dengan sifat alamiah anaknya, misalnya anak mempunyai sifat yang periang dan aktif, jangan sekali kali merubah karakter nya menjadi diam dan kalem, ikuti saja alur nya sehingga sugesti dapat terserap sempurna, cari waktu dimana anak sedang merasa rileks, fokus dan santai, semisal apabila anak masih bayi, waktu yang paling tepat adalah pada saat menyusui, dimana anak benar-benar merasa rileks, apabila anak sudah balita, waktu yang tepat adalah pada saat hendak menjelang tidur, dan saat orang tua bercerita.

Baca Juga :  Bupati Tangerang Resmikan Ruang Sanisek

Gunakan media pendukung ketika sedang melakukan sugesti misalnya suara musik yang menenangkan atau senandung ibu/ayah
Lakukan kontak tubuh secara lembut, berulang dan monoton, semisal usapan kepala atau punggung yang berulang-ulang
mulailah berbicara secara perlahan di telinganya, tanamkan sugesti positif dengan niat membentuk karakter anak sesuai dengan “program” yang di kehendaki orang tua, misalnya : ” kakak cantik, tidur yang nyenyak, besok pagi bangun, sehat, pintar cerdas, sopan pada orang lain”. Hindari kata-kata negatif karena alam bawah sadar tidak bisa menerima kata-kata atau sugesti negatif semisal, “besok pagi bangun, jangan nakal, jangan pecicilan, jangan marah,,,”. Lakukan berulang-ulang secara konsisten sampai mendapatkan hasil yang di inginkan.

Hindarkan anak melihat perilaku negatif orang tua, seperti marah di depan nya dan berbicara kasar serta hindarkan terlalu banyak menonton televisi dengan tayangan yang bersifat negatif apalagi ketika akan tidur, karena kondisi anak saat fokus atau setengah sadar, dapat sangat mudah menyerap apa yang dilihat atau di dengarkannya, sehingga dengan mudah “terprogram” masuk ke alam bawah sadarnya.

Selamat mencoba mommy! (*)