Kota Tangsel, beritatangsel.com – Mendukung langkah Pemerintah dan Polri, SDN Pondok Kacang Barat 3, Kota Tangerang Selatan mendeklarasikan tolak berita hoax dan ujaran kebencian.
Diketahui, di media sosial (medsos) saat ini informasi lebih banyak hoax dan mengandung sara, dibandingkan informasi-informasi yang mendidik dan benar berdasarkan sumber.
Narsum, Kepsek SDN Pondok Kacang Barat 3 mengatakan, pihaknya sebagai insan pendidik juga mempunyai kewajiban untuk menyampaikan hal tersebut, kepada anak didik yang ada di lingkungan Sekolahnya, terkait maraknya berita hoax dan ujaran kebencian.
“Kami tidak ingin anak-anak yang ada disini menerima isu-isu yang belum benar keberadaannya, kami wajib melindungi mereka, karena mereka pemikirannya masih labil dan mudah terpengaruh dengan apa yang dilihat dan dibacanya,” ucap Narsum, Selasa (3/4/2018).
Untuk mencega hal tersebut, ungkap Narsum, pihaknya memberikan pelajaran, kepada anak didik SDN Pondok Kacang Barat 3, melalui pendidikan karakter secara mendalam dan extra, agar tahu antara berita hoax dan berita yang benar.
“Bukan cuma yang membuat berita bohong dan ujaran kebenciankena sanksi UU ITE yang menyebarkannyanpun sama, maka dari itu, kami menangkal itu dengan pendidikan karakter,” ungkapnya.
Lebih dalam ia mengatakan, pemerintah melalui kepolisian agar menindak tegas para pelaku penyebar berita bohobg dan ujaran kebencian, juga elit politik agar menyejukkan situasi memanan hanya untuk kepentingan pribadi dan partainya.
“Agar tidak terjadi kegaduhan, masyarakat juga harus bisa memilah dan memilih informasi yang diterima, jangan main asal sebar kalau belum tahu kebenarannya,” jelasnya.
Pihaknya juga berharap, anak didiknya dan seluruh warga sekolah bisa lebih bijak dalam menggunakan medsos, juga bisa mengkaji berita hoax agar tidak tersandung hukum.
“Gunakan medsos untuk kepentingan belajar dan mencari ilmu pengetahuan yang ada di dalamnya, orang tua murid juga harus lebih bisa mengarahkan anaknya kedalam hal yang positif jika sedang mengunakan medsos,” tambahnya.
Sumber : penamerdeka.com
Editor : Adrian Pratama
