Ciputat timur, Beritatangsel.com – Forum DAS Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bekerja sama dengan Laskar Merah Putih (LMP) Kota Tangsel berbagai pihak seperti PT Indah Kiat Pulp and Paper Tangerang Mill, gelar peringatan hari air sedunia. Acara dihelat pada Minggu (25/3) di Situ Gintung, Cirendeu Ciputat Timur.
PeringatanHari Air Sedunia jatuh pada tanggal 22 Maret, Tahun 2018 di Tangsel bertemakan “Solusi Air Berbasis Alam, Mari Kita Jaga dan Pelihara Kebersihan Serta Keindahan Situ Gintung,”.
Pengurus DAS Kota Tangsel, Achmad Ghozali Mukti dalam sambutannya mengajak merawat dan menjaga situ Gintung, menjaga air dan alam. Sebagai manusia perlu berlaku bijak pada alam semesta.
“Melalui kegiatan ini mari kita tingkatkan tingkatkan terhadap situ-situ yang ada, baik Situ Gintung serta situ lainnya di Kota Tangsel. Mendorong semangat dalam menjaga kualitas air jangan sampai tercemar oleh sampah atau limbah,” katanya yang juga panitia acara.
Sedangkan Ketua Merah Putih (LMP) Kota Tangsel, Masruri Bejo, menyampai kan kegiatan yang diselengarakan ini bagian dari program Tri Dharma Laskar Merah Putih kepada masyarakat.
“Harus mampu mengabdikan diri secara tulus dan membangun ketakutan serta solidaritas guna mengimplementasikan nilai-nilai dan kebaikan,” ujarnya singkat.
Sementara itu, Wakil Walikota Tangsel H. Benyamin Davnie, menyampaikan kegiatan ini bentuk kepedulian pada alam. Melalui acara Peringatan Hari Air Sedunia adalah upaya untuk mengangkat dan membahas isu-isu dan infomrais tentang air sedunia.
“Pentingnya menjaga kualitas dan kuantitas air, untuk itu kita dituntut agar lebih bijak di masa yang akan datang dalam merawat sumber daya alam,” tukas Bang Ben.
Menututnya, dinamika di wilayah Kota Tangsel secara cepat dan komplek tumbuhnya pembangunan tentu memiliki tantangan dan tuntutan berbeda-beda. Kondisi seperti ini, memiliki keseriusan dan ketekunan memberikan pelayanan masyarakat tentang sumber daya air terpadu dalam upaya konservasi air dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam peningkatan peningkatan air.
“Kini sudah memiliki capain-capaian dibidang lingkungan, sistim draninase dan pemeliharaan tandon-tandon. Capaian ini bentuk keseriusan kota dalam membangun berkenaan dengan sumber daya air,” sambung Bang Ben.
Diketahui, beberapa tahun lalu Situ Gintung pernah memperlihatkan amarah masyarakat sekitar sehingga merenggut banyak korban jiwa. Ini menjadi pelajaran berharga agar alam tidak murka, tentu air ini sebagai sebagai alat perantara yang pasti dan ketetapan ada pada Allah SWT.
“Kini melalui kota dan pemerintah Keluranan Cirendeu kami serius menangani keberadaan Situ Gintung. Kita yang pertama wajib mengelola Situ Gintung dan saat ini sudah tidak ada lagi keramba-keramba, mari pergunakan dan rawat dengan baik,” saran H. Benyamin.
Sumber : bidiktangsel
Editor : kelvin
