Kabupaten Tangerang, Beritatangsel.com – Berdalih ingin memiliki ilmu kebal, sebanyak 14 orang dilarikan ke rumah sakit lantaran ilmu yang diajarkan seorang guru debus, Didi gagal dipraktekkan.
Praktek kekebalan Didi terletak di Kampung Rawa Kopi, Desa Gaga, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Kamis (23/11/2017) lalu.
Menurut Kasat Reskrim Polres Metro Kota Tangerang, AKBP Dedi Supriyadi, uji ilmu kekebalan tersebut dilakukan dalam 2 tahap, yaitu tubuh pasiennya diiris dengan senjata tajam berupa golok dan kemudian mencuci tangan dengan air keras.
“Tes kekebalan tahap pertama dilakukan seminggu yang lalu, dimana para korban dibacok dan diiris dengan senjata tajam berupa golok dan tidak mengalami luka apapun,” ungkap Dedi, Sabtu (25/11).
Namun sayangnya, pada saat Didi melakukan tes pada tahapan kedua dengan air keras, dia mengalami kegagalan, sehingga seluruh pasiennya mengalami luka yang cukup serius.
Pengetesan ilmu kekebalan tahap kedua, dimana para korban diminta untuk membeli dan mencuci tangan dengan air keras.
“Setelah para korban mencuci tangan yang dikucuri air keras, satu jam kemudian tangan mereka terasa panas dan melepuh,” ucap Dedi.
Atas aksi tersebut, sebanyak 14 pasien menjadi korban, diantaranya Idra, 40, Ziban, 39, Ucok, 35, Jaya, 27, Musim, 21, Jaudi, 53, Irman, 22 yang harus dilarikan ke RS Mitra Husada karena mengalami luka melepuh pada kedua tangan mereka.
Sedangkan Ari, 22, Habib, 21, Dedi 39, Aput, 20, Wahyu, 20, Usup, 19, dan Adi 22, yang juga merupakan korban aksi Didi tersebut hanya dirawat di rumahnya masing-masing. Mereka semua merupakan warga Sepatan, seluruhnya mengalami luka melepuh pada kedua telapak dan pergelangan tangan.
Setelah kejadian itu, Didi pun menghilang, tidak ada yang tahu keberadaannya. Kini pihak kepolisian sedang melakukan pengejaran terhadap dirinya.(dc)
