Beranda Berita Photo Dampak Buruk Dibalik Kekerasan Kepada Anak

Dampak Buruk Dibalik Kekerasan Kepada Anak

BERBAGI

Penulis: Septi Ani Saraswati

Mahasiswi Jurusan Psikolog Universitas Mercu Buana

Kekerasan yang dialami oleh anak-anak kerap kali terjadi di lingkungan sekitar kita, hingga sekarang kasus pada anak terus meningkat dan dari tahun ke tahun terus meninggi.

Menurut KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) pada tahun 2016 tercatat ada 1000 kasus kekerasan pada anak.

Kekerasan kepada anak tidak hanya terjadi pada kekerasan fisik, namun ada 4 macam kekerasan pada anak :

1. Kekerasan Fisik
seperti memukul, menendang, menjewer atau bahkan menjambak. Kekerasan fisik pada anak bisa mengakibatkan Sindrom Guncangan Bayi mengakibatkan tekanan interaksional, pembekakan otak, cedera difusaksonal, dan kekurangan oksigen yang dapat memperlambat pertumbuhan, muntah, lesu, kejang, pembekakan atau penegangan ubun-ubun, perubahan pernapasan dan pupil melebar.

2. Pelecehan Seksual
dapat berdampak buruk pada anak seperti cenderung menarik diri, minder, rasa bersalah dan menyalahkan diri, kenangan buruk, mimpi buruk, insomnia, takut hal yang berhubungan dengan pelecehan (termasuk benda, bau, tempat, kunjungan dokter, dll) masalah harga diri, disfungsi seksual,sakit keras, kecanduan, melukai diri sendiri, keinginan bunuh diri, keluhan somatik depresi, gangguan stres pasca trauma, kecemasan berlebihan, dan berbagai penyakit mental lainnya (termasuk gangguan kepribadian).

3. Kekerasan emosional atau psikologis, emosional pada anak seperti menelantarkan pendidikan anak, mengabaikan anak, membandingkan anak dengan orang lain, membentak anak, merendahkan anak di depan orang lain, berkata buruk kepada anak.

Dampak dari kekerasan ini adalah seperti Coping mechanism (cenderung meniru perilaku buruk), memuntahkan makanan kembali (Bulimia Nervosa), penyimpangan pola makan, kecanduan alkohol dan obat-obatan, emosional yang tidak terkontrol, kurangnya rasa percaya diri, sulitnya berbaur terhadap orang lain, perilaku merusak, kecenderungan bunuh diri.

Baca Juga :  Vaksin Booster Jadi Syarat Mudik, Polsek Pondok Aren Sediakan Gerai Vaksinasi di 4 Titik

4. Pengabaian Terhadap Anak.
Jika anak kekurangan kasih sayang dari orang tua maupun orang-orang terdekatnya dapat mengakibatkan berkembangnya rasa tidak nyaman, kesulitan mengembangkan perilaku akrab dan selanjutnya akan mengalami masalah penyesuaian diri pada masa yang akan datang.

Dari berbagai macam kekerasan tersebut sebenarnya semua bisa berdampak sangat buruk terhadap perkembangan anak.

Perlu adanya peran penting untuk orang disekitarnya, seperti orang tua, nenek/ kakek, saudara, paman/bibi, maupun tetangga bahkan juga teman dan guru di sekolah.

Menurut pandangan penulis untuk mencegah hal buruk yang dapat mempengaruhi psikis maupun mental pada pertumbuhan anak yang mengalami kekerasan perlu kita ketahui dulu apa yang di alami oleh anak tersebut.

Karena anak yang mengalami kekerasan cenderung takut untuk menceritakan hal yang ia alami.

Dari hal tersebut, untuk mengetahui kekerasan yang di alami anak tersebut kita bisa melihat pola tingkah laku anak tersebut, interaksi anak (korban kekerasan) dengan anak-anak lainnya, dan melihat ekspresi atau cara berbicara anak tersebut.

Apabila kita sudah mengetahui tindak kekerasan yang dialaminya kita bisa menindaklanjuti masalah yang dialami oleh korban kekerasan.

Dalam mengatasi hal tersebut kita butuh peran peting orang-orang terdekatnya, semisal dia mendapat kekerasan dari orang tua, berarti kita butuh peran seorang nenek atau kakek, apabila ia sudah tidak memiliki kakek ataupun nenek maka dapat digantikan oleh saudara kandungnya, jika ia adalah seorang anak tunggal maka bisa di gantikan bibi atau paman ataupun tetangganya.

Cara mengatasi anak yang mengalami kekerasan di usia dini :

– Kita ajak orang terdekat korban untuk selalu mendampingi anak tersebut dari segala macam hal yang bisa meningkatkan traumatis anak tersebut contohnya seperti media sosial.

Baca Juga :  Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Mahasiswa dan Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Pamulang

– Menjauhkannya dari hal-hal yang menyangkut atau menyinggung tentang kekerasan.

– Mencurahkan segala kasih sayang yang lebih untuk anak tersebut.

– Memberikan perhatian yang lebih untuknya.

– Memberikan sedikit kebebasan untuk anak tersebut. Maksudnya tidak terlalu over protektif pada si anak.

– Menanamkan akhlak dan sifat baik pada si anak.

– Mengalihkan pemikiran anak terhadap kejadian yang ia alami dengan bermain bersama atau bertamasya.

– Tidak memaksakan anak tersebut untuk menceritakan apa yang ia alami, biarkan anak menceritakan hal yang ia alami sendiri tanpa dipaksa.