Beranda Berita Photo Tak Kunjung Dapat Perhatian Rumah Warga Desa Rancagon Ambruk Diterjang Angin

Tak Kunjung Dapat Perhatian Rumah Warga Desa Rancagon Ambruk Diterjang Angin

BERBAGI

Kab. Tangerang,Beritatangsel.com –  Besarnya Anggaran Pendapatan Daerah (APBD) pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2017 pada desember tahun lalu yang disahkan DPRD Kabupaten Tangerang mencapai Rp. 4,5 Triliun dirasa tidak begitu dirasakan oleh warga yang kurang mampu di Kabupaten Tangerang. Pasalnya, banyak masih ada warga yang kurang mampu tidak mendapat perhatian secara serius dari pemerintah Kabupaten Tangerang.

Seperti halnya Firmansyah 35 tahun bersama Istrinya Rahmadaningsih 32 tahun dan dua Orang Anaknya warga RT 01/08 Desa Rancagong Kecamatan Legok Kabupaten Tangerang yang luput dari perhatian pemerintah setempat, Dimana rumahnya ambruk rata dengan tanah akibat angin kencang yang menerjang pada bulan januari lalu.

Saat ditemui dikontrakannya, Firman menceritakankan, rumah saya diterjang angin mas pada bulan januari  tepatnya tanggal 12 Januari 2017 sekira jam 2 siang. “Rumah saya rata mas dengan tanah, dan anak saya pun yang bungsu tertimpa reruntuhan mas dan alhamdulillah anak saya selamat hanya luka-luka dan benjol,” Katanya Kepada awak media saat ditemui pada Senin malam (10/4/2017) dikontrakannya.

Firman pun menjelaskan, sampai saat ini saya belum mampu mas untuk membangun kembali rumah yang roboh diterjang angin. “Buat makan, bayar kontrakan dan biaya anak sekolah saja sulit mas apalagi buat membangun rumah,” keluhnya.

Saat ditanya apakah dari pemerintah setempat sudah ada yang turun tangan, Firman pun mengatakan, beberapa hari setelah roboh memang pihak desa sudah memfoto rumah saya yang roboh tertiup angin tapi sampai sekarang tak ada respon bahkan perhatian apalagi bantuan untuk kami. “Kami warga kurang mampu mas, Pekerjaan sehari-hari saja hanya sebagai buruh serabutan. Buat makan saja sulit mas,” ungkapnya menambahkan.

Baca Juga :  Pelayanan Lambat, Kinerja BPN Kabupaten Tangerang di Pertanyakan

“Sudah hampir 4 bulan saya menunggu berharap adanya bantuan, tetapi sampai saat ini belum ada satupun dari pemerintah setempat yang perhatian,” keluhnya.

Firman pun menambahkan, saya masih menunggu bantuan dari pemerintah dan mudah-mudahan segera mendapat bantuan agar saya bersama keluarga bisa menempati dan mendirikan kembali rumah kami yang roboh.

Ditempat terpisah, M Soleh Selaku ketua RT 01 pun membenarkan adanya rumah warga yang kurang mampu roboh karena tertiup angin. “kejadian ini sudah kami laporkan ke pihak desa dan pihak desapun sudah mengetahuinya,” Katanya.

M Soleh pun membeberkan, kebetulan pada waktu itu masih masa peralihan ketua RT. “Ketua RT sebelumnya yang sudah melaporkan dan pihak Pemerintah Desa pun sudah mempunya gambar serta datanya,” tambahnya.

Ditempat yang sama, senada dengan ketua RT M Soleh, Ketua Karang Taruna Desa Rancagongpun Hasan Ajaji membenarkan adanya rumah warga kurang mampu yang roboh karena tertejang angin pada bulan januari lalu. “Sayapun sudah melaporkan ke Pak Kades terkait ada warga yang sangat butuh bantuan,” Katanya.

Hasanpun menambahkan, sayapun sudah berusaha kesana kemari seperti memberitahukan kepada anggota dewan bahkan kepada cagub dan cawagub pada pilgub Banten dengan membawa proposal bantuan. “Semua usaha sudah saya lakukan tapi sampai saat ini belum terlihat dan realisasi adanya bantuan dari pemerintah,” Ucapnya.

Masih dikatakan Hasan, jadi semua saling menunggu adanya pergerakan. “Ketua RT pun menunggu dari pemerintah sayapun menunggu dari pemerintah,” Pungkasnya.

Sampai berita ini diturunkan, karena kondisi sudah malam pihak pemerintah desa belum berhasil dikonfirmasi. (Dede Richal)

Minuman Sehat “Bir Pletok”, Hangat Di Badan Segar Rasanya

Saat udara malam di Kota Tangerang Selatan semakin dingin ketika hujan, Anda bisa menikmati minuman penghangat tubuh yang merupakan minuman khas dari daerah Tangsel yang dikenal sebagai kota yang Cerdas, Modern dan Religius ini, yakni Bir Pletok.

Baca Juga :  Kemunafikan adalah Perbuatan Yang Melampaui Batas

Minuman ini terbuat dari campuran jahe, serai, dengan kemasan botol yang steril. Perpaduan rasa minuman ini yaitu pedes, manis, dan hangat.

Pemilik Usaha Bir Pletok, Djaini bin Mursin, menuturkan, kata Bir Pletok berasal dari si penjual yang ketika botolnya dibuka berbunyi “pletok”.

“Sekarang menjadi ciri khas dan oleh-oleh Tangsel. Ini khas Kota Tangsel,” tutur Djaini, yang bisa di panggil Bang Pletok ini.

Menurut dia, bir pletok sangat cocok bagi seseorang yang suka nongkrong atau ketika udara dingin di musim hujan. Ditemani Bir Pletok, badan akan terasa hangat dan segar.

Bir Pletok, kata dia, merupakan minuman andalan dan menjadi oleh-oleh khas Tangsel. Harga yang ditawarkan sangat terjangkau. Misalnya untuk Bir Pletok dipatok Rp 10.000 per botol.

Sebagai teman minum Bir Pletok sangat cocok di barengin cemilan, mulai dari Kue Cucur, Risoll, Takoyaki Pisang Goreng, hingga Tempe Goreng.

Bir Pletok bisa di pesan dan waroeng yang berlokasi di Jl. TMP Bahagia Kelurahan Parigi Lama, Kec. Pondok Aren bisa juga dengan sistem delivery dengan jam operasional, setiap harinya mampu menjual lebih dari 100 botol Bir Pletok.

“Sebagian besar konsumen adalah restoran, warung makan, toko oleh-oleh khas Tangsel yang seneng minuman dan penghangat badan,” terang Djaini bin Mursin. (*)