Beranda Berita Photo Mau Tau Cara Mencegah Usus Buntu Secara Alami? Yuk Kita Ikuti 12...

Mau Tau Cara Mencegah Usus Buntu Secara Alami? Yuk Kita Ikuti 12 Cara Tips ini!!

BERBAGI

Pondok Aren Beritatangsel.com -Cara mencegah usus buntu perlu diketahui oleh masyarakat luas, hal itu dikarenakan penyakit usus buntu merupakan penyakit yang sering diderita oleh masyarakat luas. Sayangnya banyak orang yang berfikiran salah tentang penyakit ini. Mereka mencegahnya pun dengan cara yang mereka yakini sendiri padahal cara yang mereka yakini tersebut belum tentu efektif dan sesuai dengan pihak medis.

Usus buntu adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi. Infeksi ini terjadi pada usus buntu dan dokter akan menyebutnya dengan radang yang ada di usus buntu. Usus buntu terletak di bagian kanan perut, sehingga jika anda merasakan nyeri pada bagian perut kanan bawah bisa jadi penyakit yang diderita adalah usus buntu.

Agar terhindar dari penyakit usus buntu ada baiknya kita mengetahui apa saja cara yang bisa digunakan untuk mencegahnya. Cara yang dilakukan pun harus tepat sehingga pencegahan akan lebih efektif. Berikut ini adalah cara yang bisa anda gunakan untuk mencegah penyakit usus buntu :

  1. Meningkatkan Daya Imun

Salah satu cara yang bisa digunakan untuk mencegah usus buntu adalah dengan meningkatkan sistem imun tubuh. Alasannya adalah ketika sistem imun meningkat makanan tidak akan bisa masuk ke dalam usus buntu tersebut. Jika imun melemah di dalam usus buntu terdapat makanan yang nantinya bisa membusuk di dalam usus tersebut. Setelah terjadi pembusukan akan muncul infeksi dan bisa menyebabkan orang tersebut mengalami sakit perut. Jika tidak segera diatasi infeksi itu akan menyebabkan usus buntu menjadi pecah dan infeksi bisa menjalar ke bagian usus lainnya.

  1. Mengkonsumsi Makanan Kaya Serat

Makanan yang tinggi serat adalah makanan yang bisa digunakan untuk mencegah terjadinya usus buntu. Alasannya adalah radang yang ada di usus buntu banyak disebabkan oleh penumpukan feses. Bisa dikatakan bahwa orang yang terkena sembelit dia akan memiliki resiko untuk terkena radang usus buntu. Oleh sebab itu orang yang sering mengalami sembelit ada baiknya mengkonsumsi makana tinggi serat seperti agar-agar, sayuran dan juga buah-buahan. Hal itu dikarenakan semua makanan  tersebut banyak mengandung serat. Serat baik untuk pencernaan sehingga feses akan melunak dan bab menjadi lancar. Feses yang keras akan menyumbat usus terutama usus buntu.

  1. Jangan Menunda BAB

Orang yang suka menunda BAB rentan untuk terkena usus buntu. Meskipun terlihat sepele ternyata menahan BAB menjadi penyebab seseorang bisa terkena radang usus buntu. Ketika kita menahan BAB, kita akan mengalami penumpukan feses padahal penumpukan feses itu adalah hal yang bisa menyebabkan radang usus buntu..

  1. Hindari Bahaya Menahan Kentut

Sering kentut memang ada efek negatif dan positifnya. Menahan kentut juga menjadi penyebab mengapa seseorang bisa mengalami usus buntu. Hal itu dikarenakan saat seseorang kentut saluran pencernaan akan menjadi lancar dan tidak tersumbat. Untuk itu, jangan pernah menahan kentut sebab saluran pencernaan yang tersumbat bisa menjadi penyebab radang usus buntu.

  1. Banyak Mengkonsumsi Air Putih
Baca Juga :  Batan Susun Design Reaktor Daya Eksperimental

Cara lainnya untuk mencegah usus buntu adalah banyak mengkonsumsi air putih. Air putih bisa melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit. Feses yang keras bisa dilunakkan dengan cairan yang ada di dalam tubuh, oleh sebab itu orang yang kurang dalam mengkonsumsi cairan dirinya akan rentan untuk terkena sembelit dan juga radang usus buntu. Orang yang duduk selama berjam-jam di depan komputer juga rentan untuk mengalami sembelit sehingga diwajibkan untuk mengkonsumsi 8 gelas air per harinya.

Baca juga Cara melancarkan buang air besar – Akibat kurang minum air putih – Air seni berwarna kuning

  1. Hindari Makanan Penyebab Sembelit

Ada berbagai macam makanan yang bisa menyebabkan sembelit, misalnya saja adalah makanan yang rendah serat, makanan dengan tinggi karbohidrat, tepung, salak dan masih banyak lagi lainnya. Jika anda sering mengkonsumsi makanan itu ada baiknya anda menguranginya mulai sekarang juga sebab sembelit bisa terjadi pada anda. Tidak hanya itu saja mengonsumsi makanan yang mengandung banyak gas misalnya saja adalah kembang kol dan sayur kol. harus dihindari. Hal itu dikarenakan makanan yang mengandung gas itu membuat perut menjadi sakit dan terasa begah.

  1. Batasi Asupan Kafein

Membatasi asupan kafein setiap harinya bisa berguna untuk menghindarkan dari sembelit. Hal itu dikarenakan kandungan kafein yang ada di dalam teh maupun kopi bisa menyebabkan seseorang terkena sembelit. Padahal sembelit itu bisa menyebabkan radang usus. (Baca : Makanan dan minuman yang mengandung kafein – Bahaya Kafein – Bahaya minum kopi)

  1. Hindari Alkohol

Alkohol juga bisa menyebabkan seseorang terkena radang usus buntu. Alasannya adalah alkohol ini akan menyerap cairan yang ada di dalam tubuh sehingga tubuh akan merasakan dehidrasi. Orang yang mengkonsumsi alkohol akan selalu merasakan kehausan sebab tubuh kekurangan cairan. Saat tubuh kekurangan cairan maka orang tersebut rentan untuk terkena sembelit. Sembelit adalah penyebab orang mengalami radang usus buntu. Agar tidak terkena usus buntu ada baiknya kita menghindari mengkonsumsi alkohol (Baca : Bahaya alkohol).

  1. Tidur Teratur Dan Berkuaitas

Orang yang tidur tidak teratur juga bisa terkena radang usus buntu. Alasannya adalah saat seseorang tidur tidak teratur maka sistem metabolisme tubuhnya menjadi tidak teratur. Sistem metabolisme yang kurang bagus akan berpengaruh dalam kinerja organ pencernaan. Oleh sebab itu untuk mencegah terjadinya radang usus buntu sebaiknya kita tidur berkualitas dan secara teratur. (Baca : Akibat kurang tidur)

  1. Hindari Obat Pencahar

Bagi anda yang terbiasa menggunakan obat pencahar untuk menghindari sembelit ada baiknya anda menghindari obat pencahar tersebut. Hal itu dikarenakan obat pencahar justru ke depannya bisa membuat sembelit akan semakin parah. Sembelit yang parah dan terjadi terus menerus akan menyebabkan seseorang terkena radang usus buntu.

  1. Hindari Mengkonsumsi Obat Tertentu
Baca Juga :  Reses Wakil Rakyat Kota Tangerang di Kecamatan Larangan

Obat tertentu bisa menyebabkan seseorang terkena sembelit. Obat seperti obat penenang, obat depresan juga menjadi penyebab sembelit. Sembelit yang menyerang terlalu lama akan menyebabkan seseorang mengalami radang usus buntu. Oleh sebab itu hindari berbagai macam obat yang kita tidak tahu efek sampingnya terutama obat-obatan penenang dan anti depresan.

  1. Hindari Junk Food

Terlalu banyak mengkonsumsi junk food juga bisa menyebabkan seseorang terkena radang usus buntu. Hal itu dikarenakan berbagai macam kandungan dalam junk food bisa mengiritasi usus. Radang usus buntu bisa disebabkan oleh bahaya makanan junk food meskipun persentasenya hanya kecil, sedangkan persentase terbesar disebabkan oleh sembelit.

Komplikasi Usus Buntu

Ciri ciri usus buntu sebenarnya mudah di tebak, namun jika sudah kronis dapat memberikan berbagai komplikasi. Kadang orang menyepelekan dengan sakit perut yang dialaminya dan banyak orang juga tidak tahu bahwa sakit perut yang dialaminya merupakan penyakit usus buntu yang berbahaya dan harus mendaptkan penanganan medis dengan segera. Usus buntu yang didiamkan akan mengalami komplikasi.  Komplikasi itu akan terjadi ketika radang usus buntu tidak segera diatasi sehingga mengalami pecah. Ketika sudah pecah penyakit akan memiliki dampak lebih serius. Berikut ini adalah berbagai macam komplikasi dari usus buntu yang sudah pecah :

  1. Nyeri Perut

Orang yang mengalami usus buntu sampai usus buntu itu pecah maka dia akan mengalami nyeri perut yang hebat. Alasannya adalah infeksi yang ada di radang usus buntu itu semakin menyebar ke seluruh bagian perut sehingga menyebabkan nyeri perut semakin menyebar ke seluruh bagian perut.

  1. Nanah

Komplikasi usus buntu juga akan menimbulkan kantong yang berisi nanah atau abses dan biasanya nanah itu akan terasa menyakitkan. Untuk mengatasi usus buntu yang bernanah dan sudah pecah akan semakin kompleks yaitu dengan melakukan penyedotan kantung yang berisi nanah tersebut. Tidak hanya itu saja, suntikan antibiotik pun diperlukan untuk menangani infeksi yang ada di dalam perut penderita usus buntu. Ketika nanah itu ditemukan ketika menjalani operasi, maka pihak medis akan membersihkannya dengan hati-hati dan diberikan antibiotik untuk mengatasi infeksi tersebut.

  1. Peritonitis

Komplikasi akibat pecahnya usus buntu lainnya adalah peritonitis. Peritonitis ini merupakan dampak dari infeksi bakteri yang telah menyebar ke bagian selaput perut yang ada di bagian dalam atau peritoneum. Orang yang sudah mengalami komplikasi ini dia akan menglami sakit perut yang terjadi secara terus-terusan, mual dan juga muntah, demam tanda dari adanya infeksi, jantung berdetak lebih cepat, perut yang semakin membengkak dan mengeras, nafas terasa pendek bahkan sering terengah-engah akibat pembengkakan pada bagian perut dan masih banyak lagi lainnya. Orang yang mengalami komplikasi ini akan diberikan suntikan antibiotik dan disertai dengan operasi atau mengangkat usus buntu.

Baca Juga :  Saling Serang Urusan Pribadi, Pilkada Tangsel 2020 Dinilai Pengamat Turun Kelas

Cara Mendiagnosa Usus Buntu

Ketika merasakan gejala-gejala dari usus buntu, pihak medis tidak serta merta langsung menyebutnya penyakit itu adalah usus buntu. Pihak medis akan melakukan beberapa langkah diagnosa untuk menyatakan bahwa penyakitnya itu adalah penyakit usus buntu. Berikut ini berberapa langkah diagnosa yang akan dilakukan oleh pihak medis untuk mengetahui bahwa penyakit tersebut adalah radang usus buntu :

  1. Tes Fisik

Langkah pertama yang akan dilakukan adalah dengan melakukan pemeriksaan fisik atau tes fisik. Tes fisik itu digunakan untuk melakukan konfirmasi tentang rasa sakit yang ada di perut itu adalah rasa sakit akibat usus buntu ataukah bukan. Cara pemeriksaannya adalah dengan melakukan penekanan di bagian perut kanan bawah secara perlahan-lahan. Jika pasien mengalami rasa sakit yang tak tertahankan bisa jadi pasien tersebit mengalami penyakit usus buntu.

  1. Pemeriksaan Darah

Langkah selanjutnya untuk mengkonfirmasi apakah pasien tersebut terkena usus buntu ataukah tidak dilakukan pemeriksaan darah. Pemeriksaan darah merupakan pemeriksaan yang efektif untuk mengetahui suatu penyakit. Untuk mengetahui apakah pasien tersebut terkena usus buntu medis akan memeriksa berapa jumlah sel darah putih yang ada di dalam tubuhnya. Jumlah sel darah putih itu bisa digunakan sebagai penanda infeksi di dalam tubuh seseorang.

  1. Tes Urin

Pemeriksaan selanjutnya adalah dengan melakukan pemeriksaan urin. Dalam dunia medis pemeriksaan urin juga berguna untuk mengetahui penyakit seseorang. Tes urin tidak hanya digunakan untuk mengetahui seseorang positif menggunakan narkoba saja, namun tes urin juga bisa digunakan untuk mengetahui apakah orang tersebut mengalami infeksi ataukah tidak. Tes urin pada pasien usus buntu juga akan digunakan untuk mengetahui apakah pasien itu mengalami penyakit lain seperti infeksi dari saluran kemih maupun terkena penyakit batu ginjal.

  1. USG

Untuk mengetahui penyakit yang lebih pasti akan dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan USG. USG itu bisa untuk mengetahui kondisi usus buntu di dalam perut seseorang. Yang akan dideteksi adalah apakah usus itu mengalami pembengkakan ataukah tidak. Ketika usus buntu bengkak maka bisa dipastikan bahwa orang tersebut mengalami penyakit usus buntu. Jika USG tidak berjalan dengan efektif, pihak medis akan melakukan pemeriksaan berupa CT Scan.

Baca juga : Cara mengobati usus buntugejala usus buntupenyebab usus buntu

Cara mencegah usus buntu secara alami memang mudah, hindari aktivitas dan makanan yang dapat menyebabkan usus buntu. Itulah berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mendiagnosa penyakit usus buntu di dalam tubuh seseorang. Kita harus mampu menangkap sinyal yang diberikan oleh tubuh ketika dirinya sedang merasa tidak baik. Dengan begitu ketika kita merasakan ada yang janggal dengan tubuh kita, kita bisa langsung memeriksakannya dan mendapatkan penanganan dengan cepat dan tepat. (*)