Beranda Berita Photo Naas!! Pelayanan Kesehatan Di Berbagai Puskesmas Tangsel Belum Memadai

Naas!! Pelayanan Kesehatan Di Berbagai Puskesmas Tangsel Belum Memadai

BERBAGI

Tangerang Selatan, Beritatangsel.com – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyatakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di puskesmas belum memadai. Pasalnya, puluhan puskesmas yang ada belum memiliki akreditasi standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan pemerintah pusat. Akibatnya setiap tahun akreditasi puskesmas itu harus dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) pemerintah daerah itu sendiri.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel, Listya Windyarti mengakui, baru ada sekitar 7 puskesmas pada 2016 lalu, yang baru memiliki akreditasi standar pelayanan kesehatan dari 30 puskesmas yang ada. Sedangkan 23 puskesmas lain belum sama sekali mengantongi akreditasi SOP tersebut. Hal itu karena anggaran untuk melengkapi sarana dan prasarana puskesmas itu sangat minim disediakan oleh Pemkot Tangsel.

”Makanya standar pelayanan kesehatan masyarakat di puskesmas masih terus menjadi keluhan warga. Kemampuan anggaran yang membuat itu semua tidak terjadi. Jadi setiap tahun baru dapat dilengkapi akreditasi SOP puskesmas ini,” kata Listy katanya kepada INDOPOS, kemarin (20/3).

Menurut Listya, saat ini pihaknya baru mengajukan 11 puskesmas untuk mengikuti program akreditasi SOP pelayanan kesehatan tersebut. Diantaranya Puskesmas Ciputat Timur, Parigi, Bakti Jaya, Pondok Betung, Jurang Mangu, Pondok Ranji, Keranggan, Paku Alam, Pisangan, Pondok Benda dan Serpong II. Pemilihan 11 puskesmas tersebut karena banyaknya warga kurang mampu yang membutuhkan pelayanan kesehatan di puskesmas itu.

”Untuk tahun ini 11 puskesmas yang kami ajukan untuk mengukuti program ini. Itu karena permintaan dari warga karena di wilayah mayoritas warga kurang mampu yang membutuhkan pengobatan. Dan ini memang telah disetujui oleh Walikota dan Wakil Walikota untuk dilengkapi sarana dan prasarana,” paparnya.

Dijelaskan Listya, untuk melengkapi akreditasi SOP puskesmas itu pihaknya akan menambah SDM. Seperti menambah dokter dan bidan serta perawat. Kemudian para SDM itu akan diberikan pengetahuan mengani 144 jenis penyakit dan juga melengkapi sarana dan prasarana lain. Sedangkan anggaran untuk mendapatkan akreditasi SOP puskesmas tersebut telah diajukan mencapai Rp2 miliar.

Baca Juga :  Pembangunan Bidang Kesehatan, Puskesmas Parigi Adakan Lokakarya Mini Lintas Sektor

“Kami hanya berusaha agar masyarakat ini mendapatkan pelayanan kesehatan. Jadi sekarang kami sedang invebtarisis dan kordinasi dengan Kemenkes, serta Dinkes Provinsi Banten. Akreditasi ini memang mengharuskan puskesmas memiliki infrastruktur sesuai pelayanan yang akan diberikan,” ucapnya.

Menyikapi itu, Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie mengatakan, pihaknya memang belum dapat menyelesaikan semua akreditasi SOP pelayanan kesehatan di puluhan puskesmas yang tersebar di tujuh kecamatan yang ada. Kata dia, belum dimilikinya akreditasi itu karena APBD yang ada tidak mampu mengkaver semua persoalan kesehatan. Sehingga pihaknya pun harus memutuskan menyelesaikan masalah ini setiap tahun.

“Jika kami paksakan, anggaran ini tidak mampu menyelesaikan itu, belum lagi kami harus membangun pusat pelayanan lain. Makanya ini yang menjadi pekerjaan rumah yang paling utama harus kami selesaikan. Jadi kami harap ini harus diketahui masyarakat, toh kami juga sudah bangun gedung puskesmas di wilayah yang membutuhkan,” tuturnya.

Benyamin pun menambahkan, Pemkot Tangsel berjanji akan menyelesaikan seluruh akreditasi puskesmas tersebut pada awal 2019, mendatang. Dan saat ini mereka tengah mengandeng para rumah sakit swasta untuk memberikan bantuan ilmu tentang penanganan ratusan penyakit yang dikeluhkan masyarakat. Dan juga memberikan kesempatan para dokter mereka untuk berpraktek di puskesmas yang ada.

“Ini kan belum dibuka kran penerimaan CPNS dari pusat, sehingga kami minta bantuan RS swasta. Yang pasti jika ada pembukaan pegawai kami akan usulkan formasi kesehatan paling banyak diterima. Khususnya untuk dokter dan perawat sama bidan, kami pastikan ini semua selesai dua tahun lagi,” pungkasnya (*)