Beranda Berita Photo MAKLUMAT JARINGAN RELAWAN NKRI UNTUK PILKADA LUBER DAN JURDIIL

MAKLUMAT JARINGAN RELAWAN NKRI UNTUK PILKADA LUBER DAN JURDIIL

BERBAGI

Pondok Aren, Beritatangsel.com — Pilkada serentak akan dilaksanakan pada tanggal 15 Februari 2017 di 101 Kabupaten/Kota dan Propinsi di Nusantara ini. Pilgub DKI 2017 sejauh penganatan kami telah menimbulkan gesekan yang yang berpotensi

memecah belah bangsa jika tidak disikapi secara baik dan bijak.

Pilkada adalah proses demokrasi untuk memilih pemimpin di Indonesia.  Pilkada memberikan pendidikan politik yang mencerdaskan bangsa, memberikan kebebasan kepada setiap warganegara untuk dipilih dan memilih tanpa membedakan Agama, Suku,Ras dan Gender, sesuai konstitusi UUD 1945. Setiap tindakan yang melawan prinsip demokrasi dan konstitusi tersebut harus ditentang dan dikecam.

Dengan demikian, Pilkada harus menjadi proses kebebasan demokratis dalam memilih pemimpin terbaik tanpa tekanan, ancaman dan apalagi untuk memutus tali silaturahmi kebangsaan antar pemilih di Indonesia. Kita tidak mau kemerdekaan politik kita diambil oleh kepentingan segelintir orang dan kelompok tertentu yang bertentangan dengan demokrasi dan UUD 1945. Kita mau Indonesia damai, tentram, loh jinawi dan rahmat bagi kita semua.

Jejaring Relawan NKRI dengan ini menyerukan dan menyatakan sikap sebagai berikut:

  1. Kami berharap agar seluruh daerah yang melaksanakan PILKADA dapat berjalan dengan damai, langsung umum bebas rahasia (LUBER), jujur dan adil (jurdil) sehingga dapat lahir pemimpin-pemimpin di daerah yang amanah, berpihak kepada rakyat dan mampu bekerjasama dengan pemerintah ditingkat pusat. Kedewasaan masyarakat diperlukan agar dimasa tenang ini suasana tetap kodusif dan apapun hasilnya maka yang terbaiklah yang menang. Kita harus belajar menerima kekalahan dengan lapang dada dan menang dengan tidak merasa jumawa.
  2. Pilkada adalah pesta demokrasi. Oleh karena perlu komitmen bersama seluruh elemen bangsa untuk menjaganya agar tetap kondusif Berpolitiklah dengan baik, sesuai aturan hukum dan koridor yang sesuai dengan nalar dan nurani yang sehat agar pemdaban demokrasi dan politik kita dapat tumbuh serta terhindar dari perpecahan.
  3. Bahwasanya Pilgub DKI telah dijadikan medan pertarungan kekuatam kekuatan politik yang merupakan kelanjutan dari Pilpres 2014. Oleh karena itu kami menyerukan kepada seluruh elemen relawan yang bersama-sama berjuang pada pemilu Presiden 2014 untuk kembali merapatkan barisan, mencermati dan menyikapi pola – pola manuver politik dari para musuh Tri Sakti dan Nawacita.
  4. Kami menghimbau kepada seluruh pasangan calon yang bertarung dalam Pilkada, khususnya Pilgub DKl agar berkontestasi secara ksatria dan menghindarkan diri dari praktek-praktek kejahatan pemilu seperti manipulasi, intimidasi dan politik uang.
  5. Bahwa kepada seluruh elemen relawan diminta menggunakan hak pilihnya secara hati-hati dan bertanggung jawab dengan memikirkan secara mendalam pasangan calon mana yang paling mungkin sejalan atau mendukung terlaksananya Program Nawacita.
  6. Kami menyerukan agar pemerintahan Presiden Jokowi-JK tetap fokus pada upaya menjalankan pemerintahan agar Negara benar-benar hadir ditengah-tengah rakyat yang membutuhkan di seluruh penjuru negeri. Presiden dan Wakil Presiden perlu memastikan netralitas aparatur pemerintah di semua tingkatan dalam kaitannya dengan Pilkada serentak 2017. Kami tidak meragukan komitmen pemerintah terhadap demokrasi yang Sehat tetapi perlu dipastikan bahwa seluruh aparatur pemerintah berjalan sesuai tupoksinya.
  7. Kami mengingatkan bahwa Pancasila dan NKRI sudah bersifat final dan mengikat sehingga seluruh upaya baik yang bersifat terang-terangan maupun dengan sembunyi-sembunyi yang merongrong Negara dan membahayakan keutuhan bangsa harus dilawan demi keutuhan NKRI. Oleh karena itu kami menyerukan agar seluruh elemen masyarakat bersatu menolak para petualang politik yang berlindung dibalik sentiment primordial dan SARA.
  8. Munculnya isu TK. khususnya dari China, isu kebangkitan komunisme dan PKl, isu SARA dan berbagai aksi-aksi politik belakangan ini adalah bagian dari upaya mengganggu dan menciptakan instabilitas sosial, politik dan ekonomi. Upaya-upaya ini dilakukan secara telanjang, massif dan sistematis sehingga mendesak dilakukan upaya membangun kekuatan sebagai tindakan berjaga-jagaKami menolak semua upaya yang mencoba memfitnah dan menarik-narik Presiden Jokowi dan Kabinet Kerja ke dalam agenda lokal pemilihan Gubernur.
  9. Kami mendukung dan berterima kasih kepada POLRI dan TNl yang menjaga keamanan dan kelancaran Pilkada serentak tahun 2017. Juga dalam proses hukum yang sedang berjalan, kami meminta kepada POLRI tegakan keadilan seadil-adilnya dan laksanakan secara
Baca Juga :  Ketum Pormas Ormas MKGR Yakin Kader Golkar Menang di Pilkada

transparan. Kepada TNI kami meminta tetap Waspada terhadap elemen – elemen yang berupaya menunggangi proses hukum dan politik yang sedang berjalab. Seluruh rakyat harus menghormati proses hukum yang berjalan terlebih terhadap apapu  hasilnya dikemudian hari.