Setu, Beritatangsel.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel melalui Dinas Sosial di tahun 2017 telah membuat program raskin dengan menggunakan voucher pangan elektronik atau e-voucher.
Kabid Bantuan Jaminan Sosial, Ponco Budi Santoso mengatakan tujuan tersebut untuk mengurangi beban pengeluaran Rumah Tangga Sasaran (RTS) dengan pemenuhan bahan pokok.
“Dimana saat ini ada program baru yaitu dengan cara non tunai, dengan ini pola lama akan kami tinggalkan dengan program baru dan mekanismenya yang berbeda yaitu dengan menggunakan ATM, ” bebernya kepada wartawan saat ditemui di ruang kerjanya. Selasa (10/1/2017).
Dirinya lebih rinci menjelaskan, saat ini untuk anggota Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 3.313 jiwa dan dan untuk keluarga miskin yang mendapat e-voucher ini sekitar 15 ribu sedangkan untuk program baru ini diberi nama Program Beras Sejahtera (Rastra) melalui sistem pembayaran dengan voucher pangan elektronik (e-voucher).
“Pada tahun ini dan kami juga akan bekerja sama dengan Bank Swasta untuk dapat membantu dalam melakukan bantuan tersebut kepada orang yang berhak, ” jelasnya, Selasa (10/01/2016).
“Pada 2017 ini program rastra berubah jadi bantuan pangan pakai e-voucher, dengan kuasa pengguna anggarannya tetap oleh Kemensos, ” tambahnya.
Dikatakannya, untuk saat ini baru 44 kota yang mau diujicobakan program tersebut salah satunya di Kota Tangsel.
“Program Rastra tersebut diberikan kepada keluarga prasejahtera dalam bentuk uang elektronik atau e-voucher. Setiap keluarga sasaran dapat menggunakan e-voucher untuk memilih kebutuhan pokok yang ingin dibeli. Sehingga tidak ada lagi pembagian seperti kemarin dan juga bisa dipastikan tidak akan ada lagi dikarenakan semua bantuan akan langsung diterima oleh penerima bantuan, ” Paparnya.
“Tempat pembelian kebutuhan pokok yang disebut dengan e-warung dimana saat ini Tangsel baru memiliki 7 e-warung PKH dengan target kedepan akan menambah sekitar 35 e-warung yang akan melayayani sebanyak 500 sampai 1000 anggota PKH dan Rastra untuk setiap e-warungnya,”
Bantuan uang pada e-voucher itu berjumlah Rp 110 ribu per bulan untuk setiap keluarga sasaran yang langsung dikirim ke rekening masing-masing agar tidak lagi disalahgunakan.
Ponco mengaku penerapan program e-voucher itu dapat mengurangi rantai distribusi beras dari Bulog, yang memungkinkan adanya penyusutan beras atau adanya biaya tambahan.
“Selain itu, keluarga sasaran juga berkesempatan memilih beras dan kebutuhan pokok lain dengan kualitas dan harga tertentu, ” tandasnya.
