Beritatangsel.com – Provokator adalah orang-orang yang melakukan hasutan yang menimbulkan rasa tidak senang, menimbulkan kekacauan, perpecahan dan kehancuran. Dalam agama Islam tindakan tersebut disebut Qottatun yang artinya mengadu domba yaitu orang yang suka mencela dan membicarakan aib orang lain, dia berada di tengah-tengah masyarakat untuk menimbulkan kerusakan, membangkitkan fitnah, menanam bibit permusuhan, memutuskan tali perhubungan dan mencerai-beraikan jamaah, persatuan atau organisasi baik itu organisasi pemerintahan maupun organisasi kemasyarakatan.
Persamaan kata dari Qottatun adalah Nammaamun yang berarti memfitnah yang dapat juga diartikan memindahkan perkataan manusia sebagian mereka atas sebagian yang lain dengan tujuan merusak hubungan antar mereka. Tindakan provokator, Qottatun dan Nammaamun merupakan perbuatan tercela yang sangat dibenci oleh Rasulullah SAW dan dilarang oleh Islam. Karena ia adalah salah satu penyakit umat sehingga mereka yang melakukannya diharamkan masuk surga (jannah). Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :
“Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba.” (HR Bukhari dan Muslim).
Di dalam jiwa seorang provokator selalu tertanam rasa iri dan dengki terhadap kesuksesan yang diraih oleh orang lain. Ia selalu merasa bersaing dan tersaingi dengan kesuksesan yang diraih oleh orang lain bahkan bagi diri mereka adalah sebuah kekalahan bila melihat orang lain sukses. Provokator juga bisa muncul akibat ketidakpuasan yang ia rasakan sebagai sebuah akibat tidak tercapainya keinginan yang diharapkan sementara orang lain disekitarnya mampu mencapai apa yang ia harapkan.
Sifat-sifat orang munafik juga selalu erat tertanam di dalam jiwa seorang provokator, karena ia selalu berusaha menimbulkan kehancuran, kerusuhan dan perpecahan dengan segala cara, dan cara yang paling banyak dipakai adalah fitnah yang merupakan salah satu sifat dari orang munafik.
Provokator sama dengan Virus, karena ia mampu menyebar dengan cepat untuk membawa sebuah kekacauan, maka dari itu berhati-hatilah dan selalu waspada terhadap apaun yang dicurigai akan menimbulkan sebuah kekacauan. Sebagaimana firman Allah SWT :
“Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS Al-Hujurat 6)
Allah SWT melarang kita mempercayai apalagi menjadi pengikut orang yang suka mencaci-maki dan mengadu domba. dua orang bersaudara mereka jadikan renggang dan berjauhan. Organisasi yang begitu kompak ia hancurkan, Negara yang begitu sejahtera dibuatnya hancur Orang yang mengadu domba adalah penjahat yang menakutkan, pembawa kayu bakar untuk menyalakan api fitnah, permusuhan dan perpecahan. Maka menaati orang yang suka membawa fitnah itu haram hukumnya. Allah SWT berfirman:
“Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kian kemari menghamburkan fitnah.” (QS Al-Qalam 10-11).
Provokator sama seperti sebuah virus, tidak bisa mati atau musnah dengan sendirinya, kitalah yang harus melawan virus-virus itu. Membasmi virus-virus tersebut berarti membuat kita aman dari provokasi-provokasi yang membuat kekacauan dalam hubungan yang kita jalani dan yang paling utama adalah selalu meminta perlindungan dan petunjuk dari Allah SWT agar kita selalu terjauh dari hal yang demikian, kalaupun kita sudah terlanjur menjadi korban provokasi maka segeralah beristighfar dan mari kita sama-sama melawannya dengan menyebut nama besar Allah. (*)
Sumber : syambikers.wordpress.com
