Setu, Beritatangsel.com – Perhelatan akbar bertaraf internasional Tangerang Selatan Global Innovation Forum (TGIF)-World Technopolis Association (WTA) di Puspiptek, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menelan dana Rp 18 miliar.
Dana sebesar itu digelontorkan dari APBD tahun 2016 untuk kebutuhan menyewa, tenda, makan, minum dan lainnya serta agar sukses.
“Kalau tak salah dana yang dibutuhkan untuk kegiatan tersebut mencapai Rp 18 miliar dan ini sudah disusun sejak tahun lalu jadi sama sekali tak berimbas terhadap anggaran sekarang,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tedy Meiyadi kepada awak media. Rabu (21/92016).
Penunjukan Kota Tangsel sebagai tuan rumah penyelenggara TGIF WTA dilakukan di Korea Selatan setahun lalu dan ini untuk pertama kali Indonesia menjadi tuan rumah kegiatan tersebut yang tentunya keberhasilan menjadi tuan rumah yang baik harus dapat diperlihatkan di mata dunia terlebih memiliki moment internasional.
“Data yang ada dari 93 negara yang diundang hingga Selasa (20/9/2016) pagi, sebagian besar sudah datang di Kota Tangsel. Untuk pengaruh terhadap kegiatan TGIF WTA di Puspitek, Serpong, tentunya sudah diantisipasi terhadap kemacetan dan sejumlah kegiatan buka tutup lalu lintas di kawasan tersebut selain memberikan informasi melalui sejumlah spanduk ke masyarakat pemakai kendaraan di Kota Tangsel,” jelasnya.
Sementara, Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangsel, Muhamad, menambahkan kegiatan TGIF WTA di Puspitek, bukanlah kegiatan yang bersifat umum atau terbuka karena sifatnya hanya undangan seperti para pakar, professional, peneliti dan akdemis dari dalam maupun luar negeri karena ini trfokus kepada kegiatan pengembangan teknologi.
“Kegiatan dilakukan sesuai dengan undangan saja dan tidak melibatkan masyarakat umum karena kegiatan ini lebih difokuskan kepada perkembangan tekonologi sekarang dan dimasa mendatang yang terus meningkat serta berkembang pesat,” ujarnya. (Putra)
