Beranda Berita Photo Jubir RSIA Mutiara Bunda Ciledug Sulut Amarah Orangtua Pasien Korban Vaksin Palsu

Jubir RSIA Mutiara Bunda Ciledug Sulut Amarah Orangtua Pasien Korban Vaksin Palsu

BERBAGI
Orangtua Pasien Korban Vaksin Palsu

Kota Tangerang, Beritatangsel.com – Pertemuan orangtua pasien dengan RSIA Mutiara Bunda dan instansi terkait berlangsung panas, Senin (18/7/2016). Salah satu penyebabnya adalah ketidakhadiran pimpinan rumah sakit dan pihak manajemen.

RSIA Mutiara Bunda hanya diwakili seorang juru bicara yang bernama Taufik Nugraha. Meski jarang berbicara selama tiga jam pertemuan, ratusan orangtua pasien yang hadir berkali-kali menyorakinya karena selalu salah menyebut nama RSIA Mutiara Bunda menjadi RS Harapan Bunda.

Taufik Nugraha pertama kali salah menyebut saat menyampaikan ke orangtua pasien agar sabar menunggu mediasi yang masih dirapatkan di dalam.

“Nama saya Taufik Nugraha, saat ini menjadi jubir mewakili RS Harapan Bunda, eh RS Mutiara Bunda, menyempaikan bahwa pertemuan ini difasilitasi pihak rumah sakit untuk memperjelas status persoalan vaksin palsu,” katanya.

Kericuhan sempat terjadi saat rapat tertutup itu. Ratusan orangtua yang sejak pagi menunggu kesal karena mengira pertemuan dengan pihak rumah sakit tidak berlangsung terbuka. Pertemuan akhirnya berlangsung terbuka selama tiga jam dengan penuh perdebatan.

Banyak orangtua yang meminta pertanggungjawaban dari RSIA Mutiara Bunda, namun Taufik selaku juru bicara hanya berputar-putar menjawab pertanyaan orangtua pasien.

“RS Harapan Bunda, maksudnya RS Mutiara Bunda siap bertanggung jawab,” kata Taufik.

“Daritadi salah nyebut mulu gimana mau tanggung jawab kalo nyebut aja salah mulu,” kata seorang bapak-bapak yang kesal.

Orangtua lainnya merasa pertemuan ini kurang puas. Mereka merasa pihak rumah sakit masih belum terbuka sepenuhnya. Sebab, pihak rumah sakit tidak menyebutkan sejak kapan vaksin palsu beredar di rumah sakit itu.

Taufik hanya mengatakan, vaksin yang dibeli pada 23 Juni 2016 terbukti palsu berdasarkan uji dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Baca Juga :  Walikota Tangerang : Produk UKM Harus Berkualitas Agar Mampuh Bersaing

“Tanggal 11 Juli 2016 keluar surat dari BPOM agar menghentikan pembelian vaksin dari distributor tidak resmi, semua vaksin palsu sudah tidak ada di sini,” kata Taufik. (Putra)