Beranda Berita Photo Warga Tolak Pembongkaran Bangli di Kawasan Reni Jaya

Warga Tolak Pembongkaran Bangli di Kawasan Reni Jaya

BERBAGI

Pamulang, Beritatangsel.com – Keberadaan bangunan liar (bangli) di Kali Ciledug Hulu, Perumahan Reni Jaya, Kelurahan Pamulang Barat masih berdiri kokoh. Padahal sudah hampir sebulan, Walikota Airin Rachmi Diany meminta keberadaan bangunan penyebab banjir di kawasan tersebut segera dibongkar.

Pada 7 Maret lalu, saat musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) di Universitas Pamulang (Unpam), Walikota Airin kesal karena banjir di Reni Jaya disebabkan maraknya bangli.

Airin pun meminta Camat Pamulang, Deden Juardi serta Lurah Pamulang Barat, Supriyadi untuk segera mendata keberadaan bangli itu dan selanjutnya meminta warga membongkarnya sendiri.

Lurah Pamulang Barat, Supriyadi mengaku telah melayangkan surat terakhir kepada para pemilik bangli sebagai batas terakhir toleransi.

“Surat teguran ketiga sudah kami layangkan tertanggal 1 April. Pihak pemilik bangli harus sudah membongkar banglinya,” kata ia.

Menurut pengakuan mantan Kasi Sosial di Kecamatan Pamulang itu, ada sebagian warga ada yang sudah membongkar. Namun tidak sedikit dari mereka masih sibuk mempertanyakan soal batas lahan yang digunakan membangun bangli itu.

“Sebagian warga dengan kesadaran sendiri sudah ada yang membongkar.Tapi ada sebagian warga yang masih mempertanyakan batas-batas sepadan sungai,” tambah lurah humoris ini.

Salah satu contoh bangunan yang sudah dibongkar adalah masjid di lingkungan RW 18. Masjid yang berada di garis sepadan kali ini sudah dibongkar oleh pengurus masjid secara sukarela.

“Masjid Al-Huda RW 18, Reni Jaya sudah memberikan contoh kepada warga melalui pengurusnya membongkar sebagian bangunan yang berada di sepadan Kali Ciledug Hulu,” terang Supriyadi.

Dari pembongkaran masjid ini, warga yang diharapkan membongkar bangli berupa rumah sepanjang 700 meter dari mulai RW 18 sampai RW 21 Kelurahan Pamulang Barat itu. Supaya tidak salah, pihak kelurahan sendiri telah menyampaikan kendala di lapangan, yakni ada sebagain warga masih mempersoalkan batas sempadan kali. Penyampian ini langsung disampaikan ke Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Tangsel.

Baca Juga :  Keberadaan Taksi Online Mengurangi Omzet, Supir Angkot Di Kota Tangerang Lakukan Demo

“Itu adalah wewenang dari Dinas Bina Marga, kami sudah sampaikan keinginan warga tersebut melalui staf bagian pemeliharaan Sumber Daya Air,” lanjut Supriyadi.

Bukan hanya di kawasan Reni Jaya, pihak kelurahan juga melayangkan surat teguran pertama bagi warga yang menempati bantaran Situ Ciledug yang berdekatan dengan perumahan Witana Harja.

“Para pedagang yang berada di atas terotoar jalan yang mengarah ke Witana Harja juga sudah disurati, saya butuh dukungan warga dan pihak-pihak terkait untuk mendukung program pemerintah menjadikan kota yang madani,” bebernya.

Sementara, salah satu warga RW 18 Reni Jaya saat dikonfirmasi namun enggan disebutkan identitasnya mengatakan soal rencana pembongkaran bangle, warga sudah sepakat. Mereka juga sudah diajak rapat dengan Pemkot untuk membahas persoalan ini. “Jumat lalu kami diajak rapat oleh pemerintah dan warga siap pekan ini dieksekusi,” paparnya.

Di kawasan Pamulang, Pemkot memang sedang giat membongkar bangli. Sebelumnya keberadaan bangli di kawasan Bunderan Pamulang atau di Jalur Pipa Gas telah dibongkar. Begitu juga sejumlah lapak pedagang di Jalan Siliwangi, sudah diratakan dengan tanah.