Ciputat, BT.C – Menjelang Pesta Politik Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) suhu politik di wilayah ini makin menghangat. Dukung-mendukung terhadap pasangan calon, baik secara diam-diam maupun secara terang-terangan, makin terlihat nyata.
Dukung mendukung tidak hanya dilakukan oleh kelompok maupun organisasi saja tapi juga oleh perorangan. Namun demikian banyak juga organisasi yang tidak mengijinkan anggotanya terlibat dukung-mendukung pasangan calon (Paslon). Seperti halnya Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang dilarang keras berpihak pada salah satu. PNS harus netral.
Go-jek Tangsel adalah salah satu organisasi atau kelompok masyarakat yang menolak keras anggotanya berpihak pada salah satu paslon. Organisasi ini bahkan mengecam keras anggotanya yang terlibat memihak salah satu paslon. Go-jek Tangsel harus netral, tidak boleh memihak pasangan manapun, kata Ramdani Koordinator Go-jek Tangsel kepada Beritatangsel.com di base camp Ciputat, kemarin.
“Saya mendengar bahwa ada oknum anggotanya yang jumlahnya lebih dari 800 membawa nama Go-jek untuk mendukung salah satu kandidat Calon Walikota Tangsel. Oleh karena itu saya mengecam keras anggota yang mengatas namakan Go-jek Tangsel untuk berpihak ke salah satu kandidat,” tegasnya.
Citra Go-jek akan hancur jika melibatkan diri dalam politik Pemilhan Walikota Tangsel. Saat ini masih menyelidiki, siapa oknum yang mengatas namakan Go-jek demi keuntungan pribadinya, lanjut RAmdani.
Siapapun yang melanggar akan di beri teguran bahkan dikeluarkan dari keanggotaannya, pungkasnya. (Ryo)
