Beranda Berita Photo Blu-Jek Rekrut Pengojek Pangkalan

Blu-Jek Rekrut Pengojek Pangkalan

BERBAGI
bantu-kelas-menengah-bawah-blu-jek-incar-pengojek-pangkalan
bantu-kelas-menengah-bawah-blu-jek-incar-pengojek-pangkalan
bantu-kelas-menengah-bawah-blu-jek-incar-pengojek-pangkalan
bantu-kelas-menengah-bawah-blu-jek-incar-pengojek-pangkalan

BT.COM – Setelah digemparkan dengan kesuksesan dua aplikasi ojek digital, kini masyarakat Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi punya satu pilihan lagi, yaitu aplikasi Blu-Jek. Berbeda dengan dua pendahulunya, Blu-Jek dapat dikenali dengan idenitas warna biru.

Menurut Agnes Aninditya, Public Relations Blu-Jek, tajuk tersebut awalnya berasal dari katablusukan. “Kata blusukan secara etimologi berasal dari bahasa Jawa, dari kata dasar blusukatau ‘masuk’ dan akhiran –an yang berarti masuk-masuk ke tempat tertentu untuk mengetahui sesuatu,” ujar Agnes saat ditemui di Jakarta, Kamis 17 September 2015.

Ia menambahkan, warga Jakarta sudah terbiasa melakukan blusukan untuk menghindari macet serta mencari jalan alternatif agar cepat sampai di tujuan, dan ojek senantiasa membantu mereka setiap hari. “Selain itu, kata blu sendiri juga menjelaskan identitas warna yang kami gunakan, yaitu biru,” lanjutnya.

Di samping warna identitasnya yang berbeda, prioritas pengemudi yang disasar Blu-Jek adalah para pengojek pangkalan. Pendiri Blu-Jek, Garett Kartono hal tersebut dilakukan karena selama ini keberadaan aplikasi ojek online kerap menimbulkan masalah bagi mereka.

“Kami juga punya misi sosial untuk menggerakkan roda ekonomi di kalangan masyarakat menengah ke bawah,” katanya pada kesempatan yang sama.

Untuk merekrut para pengemudi ojek pangkalan, kata Garrett, Blu-Jek memiliki satu tim khusus yang bertugas melakukan sosialisasi kepada mereka.

“Sejak Maret 2015, kami datang langsung ke pangkalan-pangkalan setiap hari, dan itu akan terus dilakukan ke depannya,” tutur lelaki yang juga aktif dalam usaha manufaktur ini.

Hingga saat ini, sudah terdaftar 1.000 orang pengemudi Blu-Jek yang sudah siap beroperasi di sekitar wilayah Jabodetabek. Di antara mereka, 98 persen berasal dari ojek pangkalan sedangkan 2 persen lainnya dari masyarakat umum.

Baca Juga :  Airin Temui Sandiaga Uno Bahas MRT Sampai Pelebaran Jalan Cirende Raya

Para pengemudi akan mendapat penghasilan sebesar 80 persen dari tarif yang dibayarkan konsumen, sedangkan sisanya akan masuk ke perusahaan.

“Untuk minimum order, tarifnya itu Rp 25.000 untuk 5 km pertama, sedangkan setiap pertambahan 1 km ada tarifnya bertambah Rp 4000,” kata pendiri Blu-Jek Michael R. Manuhutu.

Sedangkan untuk menarik minat masyarakat menggunakan jasa Blu-Jek, perusahaan ini menawarkan promo 30.000 Free Ride selama satu bulan, dari hari ini hingga 17 Oktober mendatang. Selama itu pula, akan ada 1.000 pengemudi Blu-Jek yang akan mengantar warga secara cuma-cuma setiap hari. Caranya hanya dengan mengunduh aplikasi tersebut.

Blu-Jek juga mengklaim bahwa aplikasi ini dibangun penuh oleh anak bangsa. Sebab, bukan hanya sistem aplikasinya yang dibuat oleh tim lokal, pendanaan perusahaan ini juga sepenuhnya berasal dari dana pribadi kedua pendiri, yaitu Garrett Kartono dan Michael R. Manuhutu.