Serpong, BTC – Peristiwa kecelakaan Commuterland di RT 03/01, Minggu, 23/8/2015, mengingatkan masyarakat Serpong terhadap janji PT Kereta Api Indonesia yang belum ditepati. Hal ini diungkapkan M. Taufik , anggota DPRD Kota Tangerang Selatan, kepada Beritatangsel.com di TKP.
Seperti diketahui, kata Politisi Gerindra ini, kawasan tersebut adalah daerah terbuka dengan jarak yang begitu dekat antara rel kereta dengan perkampungan penduduk, tanpa kelengkapan rambu-rambu. Masyarakat dengan mudah melintasi rel kereta api tanpa memperhatikan keselamatan mereka. Belum ada pengamanan dari pihak PT. KAI, sampai terjadinya peristiwa ini, lanjutnya.
Taufik kembali mengingatkan, dulu saat sosialisasi dobel trak, PT KAI menjanjikan kepada masyarakat serpong, untuk membangun playofer, tembok pembatas, dan saluran air. Hingga saat ini PT KAI belum memenuhi janji tersebut, lanjut Taufik.
Dampak yang paling nyata dari tiadanya tiga hal tersebut adalah, pertama, kebanjiran. RT 03/01 menjadi kawasan paling menderita akibat adanya dobel trak tersebut, kawasan tersebut sering mengalami banjir, sambungnya.
Kedua, kawasan tersebut menjadi rawan kecelakaan karena jarak antara rel dengan perkampungan. Ketiga, tidak ada perlintasan dengan rambu-rambu yang memadai, sambung Taufik.
Hingga saat ini, masyarakat Serpong masih menunggu realisasi janji PT KAI untuk membuatkan playofer, dinding pembatas rel dengan perkampungan, dan saluran air. Tiga hal tersebut menjadi kebutuhan yang urgen bagi masyarakat RT 03/01 Kelurahan Serpong, pungkasnya. (Iskandar/Toni)
