Beranda Berita Terkini Pemantauan Harga Sembako Jelang Ramadhan

Pemantauan Harga Sembako Jelang Ramadhan

BERBAGI
Pedagang sayuran melayani calon pembeli di Pasar Tradisional, @ANTARA FOTO

 

Pedagang sayuran melayani calon pembeli di Pasar Tradisional, @ANTARA FOTO
Pedagang sayuran melayani calon pembeli di Pasar Tradisional

Kota Tangsel – Menjelang Ramadhan, harga sembilan bahan pokok (sembako), di Kota Tangsel mulai merangkak naik, hasil survey lapangan seringkali para pedagang dan spekulan menaikkan harga-harga sembako demi meraup keuntungan pribadi, khususnya menjelang datangnya bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri.

Kenaikan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok ini terjadi sejak sepekan terakhir di beberapa pasar tradisional di Kota Tangerang Selatan, di antaranya Pasar Bintaro Sekt. 2, Pasar Ciputat.

Hampir sebagian besar harga komoditi utama seperti beras, telur ayam, minyak goreng hingga bawang putih terus mengalami peningkatan yang signifikan dan diperkirakan harga akan terus naik sampai seminggu ke depan saat mendekati puasa.

Terjadinya kenaikan cukup signifikan   pada harga sembako jenis beras, telur, minyak goreng dan bawang putih yang melonjak tinggi. Selain itu pasokan yang terbatas membuat warga terpaksa melakukan aksi borong untuk kebutuhan puasa.

Diharapkan Pemkot Tangsel melakukan intervensi pasar secara serius terhadap harga sembilan bahan pokok (sembako). dan para pedagang diimbau untuk tidak memanfaatkan menjelang Ramadhan 1436 H demi mengambil keuntungan besar.  Pemantauan ini perlu dilakukan guna  mengendalikan harga-harga sembako di pasar-pasar tradisional.

Sementara itu untuk mengawal harga bawang, Kementerian Perdagangan akan menggerakkan kembali sistem informasi harga bawang yang pada tahun lalu telah dilakukan. Sistem tersebut, dapat mengakomodasi informasi harga antar-petani dan pedagang di pasar induk

Sistem ini diharapkan bisa memangkas adanya tengkulak yang menjadi perantara antara petani bawang dan pedagang pasar induk. Sehingga petani dapat mengetahui harga yang sesuai untuk dijual ke pedagang pasar induk. Misalnya, di Brebes terdapat lapak-lapak pengolahan bawang yang dipasok oleh petani. Dari lapak pengolahan tersebut kemudian dijual ke pasar induk. “Mereka ini (tengkulak) yang menyebabkan harga tinggi. Jadi kita ingin memutuskan mata rantai itu,” ujar Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Srie Agustina seperti yang dikutip oleh beritadaerah. Soal pemasaran bawang, Srie mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian. Dengan demikian, harga bawang dapat terkontrol dengan baik.

Baca Juga :  Antisipasi Lonjakan Harga Menjelang Ramadhan, Wali Kota Tangsel Bersama Wakil Menteri Pertanian Menyidak Pasar

Editor : Radi IsOne