Beranda Berita Photo Ini Penjelasan Binamas dan RW Terkait Penggerbekan Rumah Kontrakan Yang Digunakan Untuk...

Ini Penjelasan Binamas dan RW Terkait Penggerbekan Rumah Kontrakan Yang Digunakan Untuk Kumpul Kebo

BERBAGI
Bripka Gunawan Binamas Kelurahan Pedurenan dan RW 01 Kp. Poncol Nur Ali S.Pd (Foto: Putra)
Bripka Gunawan Binamas Kelurahan Pedurenan dan RW 01 Kp. Poncol Nur Ali S.Pd (Foto: Putra)
Bripka Gunawan Binamas Kelurahan Pedurenan dan RW 01 Kp. Poncol Nur Ali S.Pd (Foto: Putra)

Kota Tangerang, BT.com – Selasa dini hari warga Poncol, Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten, berbondong-bondong satroni rumah kontrakan milik mantan RT Saidina yang baru beberapa bulan dihuni oleh peria asal medan bernama Agustia Aritonang (23), warga menduga kontrakan tersebut sering dijadikan tempat kumpul kebo.

Bripka Gunawan Binamas Kelurahan Pedurenan mengatakan, penggerebekan berawal dari kecurigaan warga dengan salah satu penghuni kontrakan bernama Agustia Aritonang yang baru bebrapa bulan menghuni kontrakan tersebut sering.

“Penggerbekan berawal dari kecurigaan warga dengan penghuni kontrakan bernama Agustia Aritonang yang sering berganti-ganti wanita dan membawa masuk wanita tersebut kedalam kontrakan hinga pagi hari,” jelasnya, Selasa (12/5).

Akhirnya kecurigaan warga terbukti pada saat penggerbekan terjadi teryata sedang ada seorang wanita berumur 19 tahun yang katanya kekasihnya yang sudah dijalinnya selama 8 buian.

“Saat penggerbekan warga mendapatkan AA sedang berduaan dengan seorang wanita berumur 19 tahun bernama Lia Cordelia yang tidak memiliki identitas,” paparnya.

Dirinya juga menghimbau kepada RW dan seluruh RT setempat agar mendata kalau ada warga yang baru masuk agar bisa lebih memantau kegiatan apa saja yang dilakukan oleh para pendatang.

Sementara Nur Ali. S.Pd, RW setempat yang baru beberapa pekan mengatakan senada dengan apa yang dikatakan oleh Binamas Kelurahan Pedurenan.

“Semula warga curiga dengan penghuni kontrakan bernama Agustia Aritonang yang sering ganti-ganti pasangan lama-kelamaan warga geram dan akhirnya menggerbek kontrakan tersebut,” julasnya.

Ia juga menghimbau kepada setiap RT dan warga dilingkunganya agar mengkordinasikan setiap ada kedatangan warga yang baru agar datang harus segera didata dan melaporkan setiap kegiatan ganjil yang dilakukan oleh warga pendatang maupun warga pribumi.

Baca Juga :  Belum Idealnya Dana Hibah, di Khawatirkan akan Terjadi Krisis Ulama di Tangsel