Beranda Berita Photo Narkoba, Cara Cepat untuk Mati

Narkoba, Cara Cepat untuk Mati

BERBAGI
H. Dedi Sutardi, SH, Ketua BNK Kabupaten Tangerang (tengah) Didampingi Ketua Pembina Azno Team (baju hitam) dan Pengurus Asrama Yatim (Foto: Iskandar)
H. Dedi Sutardi, SH, Ketua BNK Kabupaten Tangerang (tengah) Didampingi Ketua Pembina Azno Team (baju hitam) dan Pengurus Asrama Yatim (Foto: Iskandar)
H. Dedi Sutardi, SH, Ketua BNK Kabupaten Tangerang (tengah) Didampingi Ketua Pembina Azno Team (baju hitam) dan Pengurus Asrama Yatim (Foto: Iskandar)

Tangerang, BT.com – Narkoba bisa menjadi cara cepat untuk mati. Diungkapkan H. Dedi Sutardi, SH., Kepala Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kabupaten Tangerang pada Peresmian Asrama Yatim Curug dan Seminar Penyuluhan Pencegahan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Curug, Kabupaten Tangerang, beberapa waktu lalu.

Acara yang dirangkai dengan santunan pada anak yatim juga dihadiri oleh Muspika Kecamatan Curug, Ketua Dewan Pembina dan Ketua Umum Azno Team, Abdul Haris dan Rumyati, serta para undangan lainnya.

Kematian itu, kata H. Dedi, bisa karena mati sendiri (over dosis), juga bisa mati karena temannya sendiri, ketika pengguna ingin insaf tidak jarang mendapat tentangan dari pengedar atau sesama pengguna. Selain itu, lanjutnya, pelaku narkoba juga bisa mati karena melawan petugas saat diamankan, yang terakhir, mati karena hukuman mati.

“Oleh karena itu, jangan dekatkan diri kita pada narkoba, karena narkoba membuat hidup kita menjadi lalai, malas, dan cepat mati. Jauhkan diri kita dari narkoba, agar hidup kita sehat, lebih lama, dan pintar,” tegasnya.

Korban narkoba adalah para remaja, dewasa, kalangan eksekutif, legislative, dan dari kalangan yudikatif sendiri, kata Ketua BNK yang juga Kepala Inspektorat Kabupaten Tangerang. Ini membuat kita semua merasa miris dan harus segera dihentikan, lanjutnya.

Caranya, dengan merehabilitasi para pengguna narkoba yang merupakan korban. Pemerintah memberikan fasilitas bagi para korban untuk menjalani rehabilitasi agar tidak berkelanjutan menjadi korban. Kita juga harus bisa memutus mata rantai peredaran narkoba, kita berikan penyuluhan secara sistematis kepada generasi muda, pada masyarakat, dan pada para eksekutif, legislative, dan juga pada para yudikatif, paparnya.

“Kalau masyarakat sudah tidak menyalahgunakan narkoba maka mata rantainya terputus karena tidak ada peredaran dan produksi, kecuali untuk kepentingan medis,” pungkasnya. (Rudi/Iskandar)

Baca Juga :  Tak Perlu Takut! Pengguna Narkoba Tidak Akan Diproses Hukum, Asal……