Beranda Berita Photo Gara-gara Ahli Waris Berulah, Kantor Kelurahan Di Tangsel Dijadikan Pangkalan Pasir

Gara-gara Ahli Waris Berulah, Kantor Kelurahan Di Tangsel Dijadikan Pangkalan Pasir

BERBAGI
Kantor Kelurahan Sawah Baru, Kecamatan Ciputat Yang Dijadikan Pangkalan Pasir
Kantor Kelurahan Sawah Baru, Kecamatan Ciputat Yang Dijadikan Pangkalan Pasir
Kantor Kelurahan Sawah Baru, Kecamatan Ciputat Yang Dijadikan Pangkalan Pasir

CIPUTAT, Berita Tangsel On — Warga yang mengaku ahli waris lahan kantor Kelurahan Sawah Baru, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali berulah. Setelah Maret 2014 lalu menyegel kantor kelurahan dan sekolah, kali ini ahli waris atas nama Sairi bin H. Ridjin menguruk pintu masuk kantor kelurahan dengan pasir dan batu kali.

Pantauan media di lokasi, tumpukan pasir dan batu kali memenuhi lahan parkir kantor kelurahan seluas sekitar 700 meter persegi itu. Akibatnya, warga yang hendak mengurus pelayanan di kantor kelurahan harus memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan. Di atas tumpukan pasir itu, juga terpampang papan bertuliskan ‘Jual Pasir dan Batu Kali, dll’.

Aksi penyegelan yang sudah dilakukan sejak tujuh hari sebelum Hari Raya Idul Fitri ini tentu saja mengganggu pelayanan. Pasalnya, warga cukup kerepotan untuk masuk ke kantor kelurahan lantaran akses masuknya tertutup pasir dan batu kali.

“Ribet. Seharusnya ahli waris menempuh jalur hukum. Bukan dengan cara seperti ini. Kasihan warga yang mau mengurus surat-surat ke kantor kelurahan,” kata Erwin, warga setempat saat ditemuia wartawan di depan kantor kelurahan, Selasa (12/8).

Ditemui di ruangannya, Lurah Sawah Baru, Arpan mengaku sudah melaporkan ulah ahli waris Sairi Cs tersebut ke pihak kepolisian, sehari setelah kantor kelurahan diurug batu kali dan pasir. Meski begitu, diakuinya hingga saat ini belum ada tindak lanjut dari kepolisian atas laporan yang dibuatnya.

“Saya membuat laporan perbuatan tidak menyenangkan ke Polsek Ciputat. Belum ada respon dari Polsek Ciputat. Aneh juga, padahal kantor kelurahan ini merupakan kantor pelayanan milik umum. Seharusnya polisi cepat bertindak,” tandasnya.

Terkait sejarah lahan, Arpan mengaku kantor kelurahan sudah berdiri sejak 34 tahun di lahan tersebut. H Ridjin selaku pemilik awal, diklaim Arpan sudah menjual lahan seluas 2.071,62 meter persegi yang di atasnya berdiri kantor kelurahan dan SD Negeri Sawah Baru 1 dan 2 ke pemerintah daerah.

Baca Juga :  Kelurahan Bambu Apus Minim Sosialisasi PKK

“Sayangnya, pemilik lahan awal sudah tidak ada (meninggal dunia). Jadi Sairi Cs selaku ahli waris, kembali mengklaim lahan itu merupakan hak mereka. Saya kira ini ada pihak yang mendompleng di ahli waris,” paparnya.

Ditanya terkait langkah hukum yang sudah ditempuh, Arpan mengaku hingga saat ini pihak ahli waris belum menempuh jalur hukum. Pemkot Tangsel, diakuinya belum dapat bertindak apa pun terkait hal itu lantaran pihak ahli waris baru sebatas mengklaim.

“Kalau soal klaim-klaiman, Pemkot juga punya data di bagian aset kalau lahan itu milik pemkot,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Aset Daerah pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Tangsel Fuad menjelaskan lahan tersebut terdaftar sebagai milik pemerintah daerah. Oleh karena itu tidak bisa begitu saja bisa diserahkan kepada pihak yang mengklaim sebagai pemiliknya.

“Dahulu memang tanah itu milik warga, tapi sudah dibeli oleh pemerintah desa sekitar tahun 1990-an. Jadi waktu itu pemerintah menjual tanah kas desa di tempat yang lain. Hasil penjualannya untuk beli tanah yang sekarang disengketakan itu,” tandasnya.

Untuk diketahui, bangunan SDN Sawah Baru I dan II serta kantor Kelurahan Sawah Baru disegel warga yang mengaku sebagai ahli waris pada 3 Maret 2014 lalu. Ahli waris mengklaim lahan itu berdasarkan persil (bukti luas tanah) bernomor C 255/986 Kotak Persil Blok atas nama Rijin Nuri. Dalam persil itu diklaim, total lahan milik Rijin Nuri seluas 2.071,62 meter persegi.(dra)