Beranda Pendidikan Dugaan Pungli SMPN 14 Tangsel Ajak Orangtua Siswa Musyawarah

Dugaan Pungli SMPN 14 Tangsel Ajak Orangtua Siswa Musyawarah

BERBAGI

Contributor Citizen Journalist :

Dewi Supriyanti Pemerhati Pendidikan

53831870silaturahmi komite smpn 14Pondok Aren – Menanggapi adanya tudingan pungutan liar (PUNGLI) di SMP Negeri 14 Kota Tangerang Selatan (Tangsel), yang ber-alamat di Jalan AMD Raya, Kelurahan Pondok Kacang Barat, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangsel, Kepala Sekolah Muslih, seperti kebakaran jenggot, ketika awak media dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), mencurigai dugaan pungutan liar (Pungli), Sehingga Ketua Komite Mustofa Abdullah mengundang, orangtua maupun wali murid untuk melakukan musyawarah, Sabtu (08/12-2012) Ironisnya dalam, pertemuan bertajuk silahturahmi orangtua murid dan wali murid dengan pihak Komite sekolah, sebagian pengurus tidak hadir. Terkait permasalah iuran untuk Tes AQ dan kemampuan siswa, belum dimusyawarahkan, Mustofa selaku ketua Komite mengatakan “Siapapun berhak melakukan penilaian, tapi ada baiknya kita menilainya dengan landasan undang-undang dan aturan yang sudah ditetapkan,” ujarnya kepada Wartawan. Bahkan dia mempertanyakan pungutan liar seperti apa yang dimaksud perwakilan orang tua murid, yang terjadi di sekolah tersebut. Karena, menurutnya pungutan liar diartikan pemungutan langsung dari tangan ke tangan tanpa adanya bukti penyerahan maupun penerimaan uang. “Yang namanya pungutan liar itu seperti apa? Kalau pungutan disertai bukti penerimaan uang, bisa jadi itu kebijakan sekolah sendiri untuk menunjang proses belajar mengajar dan kualitas sekolah,” tambahnya. Menurutnya, meski pemerintah sudah menggelontorkan dana hingga triliunan rupiah melalui APBD untuk pendidikan, bisa saja sekolah menentukan kebijakan sendiri untuk meningkatkan kualitas sekolahnya. “Misalnya, uang sekolah dan buku didapat dari dana Biaya Operasional Sekolah (BOS). Tapi siswa ingin sekolahnya ada ekstrakurikuler, maka tidak menutup kemungkinan adanya iuran dari para siswa untuk membeli alat, agar ekstrakurikulernya berjalan,” sebutnya. Sehingga, dia meminta orang tua murid untuk kembali melakukan musyawarah dengan pihak sekolah, mempertanyakan, terkait biaya untuk tes AQ dan Kemampuan siswa, yang ditawarkan oleh Yayasan Consultasi dan Bimbingan (YACOBI) yang berdomisili di Jakarta. Meski demikian, dia mengaku bahwa pihaknya belum menanda tangani, edaran yang telah dibagikan kepada orangtua siswa, namun diri telah diberi kabar secara lisan dari kepala sekolah. “Kitakan perlu juga menjaga kekondusipan sekolah, dan sudah diklarifikasi dengan dengan beberapa wartwan dan LSM terkait permasalan tersebut,” akunya. Seperti diberitakan sebelumnya, salah seorang wartawan media lokal memberitakan adanya dugaan pungli di SMPN 14 Tangsel, pada pekan lalu, terkait iuran untuk kepentingan tes AQ dan kemampuan siswa yang belum diketahui Komite Sekolah. (fajar/beritatangsel.com)

Baca Juga :  Sekolah Khusus Di Tangsel, Terima Bantuan Hibah Dari Pemerintah Jepang